Dua panti asuhan di Kota Medan diduga mengeksploitasi anak. Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut pihaknya sudah turun untuk mengecek hal tersebut.
"Kemarin pertama kali kejadian itu, saya sudah minta pertama dicek apakah itu kesengajaan atau ketidaktahuan tentang apa namanya, pemberian makannya," kata Bobby usai menghadiri acara di Polda Sumut, Senin (25/9/2023).
Hasil pengecekan itu, kata Bobby, diketahui jika konten itu dilakukan dengan sengaja. Konten itu disebutnya sebagai eksploitasi anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata ini memang ada kesengajaan jadi bukan karena tidak tahu memberikan makanan yang belum dibolehkan di umurnya. Sudah ada kesengajaan mengeksploitasi untuk mendapatkan bantuan ya," sebutnya.
Bobby mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dan juga sosialisasi ke panti panti asuhan di Kota Medan. Dia berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi.
"Pasti nanti dari dinas-dinas terkait baik dinas sosial, DP3PM dan KB, saya sudah minta kemarin untuk turun langsung dicek khususnya panti asuhan yang memang menampung bayi di bawah lima tahun. Bagaimana pola asuhnya ini, ini nanti akan kita sampaikan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ada dua panti asuhan di Kota Medan yang diduga mengeksploitasi anak. Dua panti itu yakni Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya yang beralamat di Jalan Pelita dan Panti Asuhan Karya Putra Tunggal Anak Indonesia di Jalan Rinte.
Ketua Forum Panti Kota Medan Besri Ritonga mengatakan sebanyak 41 anak menjadi korban eksploitasi oleh pengelola dua panti asuhan di Kota Medan.
Kini, polisi masih mendalami persoalan tersebut. Besri menjelaskan untuk kasus di Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya didapati ada 26 anak, sedangkan di Panti Asuhan Karya Putra Tunggal Anak Indonesia ditemukan ada 15 anak.
Besri menjelaskan ada lima orang pengurus yang didapati dari panti asuhan di Jalan Rinte. Panti tersebut tidak memiliki izin atau ilegal dan sudah beroperasi sekitar delapan bulan. Ia pun menduga ada keterkaitan antara panti di Jalan Pelita dan di Jalan Rinte.
Artikel ini ditulis Winda Yanti Samosir, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(afb/afb)