WALHI Desak Pemerintah Bekukan Izin PT Medco Usai 30 Warga Diduga Keracunan

Aceh

WALHI Desak Pemerintah Bekukan Izin PT Medco Usai 30 Warga Diduga Keracunan

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 25 Sep 2023 14:35 WIB
ilustrasi keracunan
Foto: Dok.Detikcom
Aceh Timur - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membekukan izin operasional PT Medco E&P Malaka. Mereka menduga standar keselamatan perusahaan migas tersebut masih lemah sehingga menyebabkan warga keracunan.

"Insiden yang terjadi Minggu 24 Agustus bukti standar keselamatan PT Medco E&P masih lemah sehingga insiden serupa berulang kali terjadi karena pada 2019 dan 2021 juga pernah terjadi kejadian yang sama," kata Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin kepada wartawan, Senin (25/9/2023).

Kejadian dugaan keracunan pada Minggu kemarin menyebabkan 30 warga dilarikan ke rumah sakit akibat sesak dan muntah-muntah. Mereka mengalami gejala tersebut pasca mencium aroma busuk diduga berasal dari perusahaan tersebut.

"Atas insiden itu kami minta KLHK untuk membekukan sementara izin operasional PT Medco E&P hingga standar operasional diperbaiki, agar ke depannya tidak terulang lagi hal yang sama," jelas pria akrab disapa Om Sol itu.

Menurut Om Sol, kejadian tersebut tidak boleh lagi ada toleransi. Hal itu karena ada beberapa rekomendasi yang pernah disampaikan tim KLHK untuk tata kelola dampak lingkungan tidak dijalankan.

"Sudah saatnya perusahaan itu harus digugat secara hukum, jadi kami minta KLHK harus segera turun ke lokasi," ujar Om Sol.

"Pemerintah Aceh juga tidak tinggal diam atas insiden kemanusiaan yang terjadi pada warga di sana. Karena korban terus berjatuhan, mirisnya yang banyak berdampak pada perempuan dan anak-anak dampak dari bau busuk tersebut," lanjutnya.

30 Warga Alami Sesak dan Muntah

Sebelumnya, sebanyak 30 warga Aceh Timur, Aceh mengalami sesak dan muntah-muntah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Warga diduga keracunan gas dari perusahaan migas.

"Warga dibawa ke RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk sebanyak 30 orang, 3 di antaranya anak-anak dan mayoritas perempuan harus mendapatkan perawatan intensif," kata Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin kepada wartawan, Senin (25/9/2023).

Shalihin mengatakan, warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh itu diduga menghirup gas PT Medco E&P Malaka. Insiden itu disebut terjadi pada Minggu (24/9) malam setelah warga mencium bau busuk.

Berdasarkan keterangan warga, kata Shalihin, bau tersebut seperti telur busuk sehingga membuat dada sesak dan susah bernafas. Aroma itu tercium hingga menjelang tengah malam.

"Insiden itu membuat warga mengalami sesak dan muntah-muntah," jelas pria akrab disapa Om Sol itu.

Penjelasan PT Medco

PT Medco E&P Malaka sudah buka suara terkait peristiwa itu. PT Medco menyebut pihaknya akan mengidentifikasi penyebab bau tersebut.

"Perusahaan bersama instansi terkait akan segera melakukan identifikasi penyebab kebauan," kata VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi dalam keterangan kepada detikSumut.

Menurut Arif, perusahaan saat itu tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di Lapangan Gas Alur Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi. Pihak perusahaan disebut akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan secara maksimal.

"Kita berharap dukungan dari semua pihak agar dapat tertangani," jelas Arif.


(agse/afb)


Hide Ads