Pemakaian rokok elektrik atau vape terus digandrungi oleh kawula muda. Padahal, sudah banyak kasus yang mengganggu kesehatan akibat dari pemakaian benda tersebut.
Salah satu yang mengalami itu adalah pemuda bernama Mason Middleton. Kondisi buruk mengalami pemuda berusia 19 tahun asal Florida, Amerika Serikat (AS) itu.
Kondisi buruk dialami oleh seorang pemuda bernama Mason Middleton. Pemuda 19 tahun asal Florida, Amerika Serikat itu. Mason didiagnosis mengalami kerusakan berupa lubang pada paru-parunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaannya, hal itu terjadi imbas kebiasaan ngevape selama di sekolah menengah atas. Mason bercerita bahwa dia pertama kali mengenal vape saat masih berusia 15 tahun. Kala itu, dia mendapatkan dari salah satu temannya di sekolah.
Orang tua Mason sebenarnya sudah melarang putranya menggunakan produk itu. Namun, larangan tersebut tidak didengarkan oleh Mason. Mason akhirnya menjadi kecanduan hingga di titik di mana ia bisa menghabiskan empat pod vape dalam seminggu.
"Saya sangat sangat sangat kecanduan. Kalau sedang bekerja saya mungkin akan jarang menggunakan vape. Tetapi ketika sedang beristirahat atau sedang berbaring di tempat tidur, saya bisa menghisapnya tiap tiga sampai lima menit," kata Mason dikutip detikHealth dari Daily Mail, Sabtu (23/9/2023).
Akan tetapi pada awal tahun ini, Mason mendadak mengalami rasa sakit menusuk di dadanya. Kondisi tersebut bahkan membuatnya kesulitan untuk berdiri.
Walaupun rasa sakit itu sempat diatasi dengan mengonsumsi ibuprofen, Mason akhirnya memilih untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter menemukan kalau Mason mengalami paru-paru kolaps atau yang secara medis dikenal dengan sebutan pneumotoraks spontan.
Kondisi tersebut memunculkan lubang pada paru-paru yang memungkinkan udara mengalir ke ruang kosong antara dinding paru-paru dan dinding dada. Kondisi ini membuat paru-paru tidak dapat mengembang atau mengempis dengan baik. Mason pun akhirnya kesulitan bernapas, dia mengalami nyeri dada, dan detak jantung menjadi lebih cepat.
Kemudian penyebabnya itu dicari tahu dan dokter mengatakan tidak ada faktor lain yang memicu penyakit Mason selain karena penggunaan vape.
Untuk mengatasi penyakitnya itu, Mason harus dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Tim dokter pun memasukkan selang ke dalam dada Mason untuk menyedot udara keluar dari ruang kosong tersebut. Proses pemulihan dilakukan dengan memberikan waktu yang cukup untuk paru-paru bisa menyembuhkan lubang dan memulihkan pernapasan normal tanpa bantuan mesin.
Setelah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, Mason pun berjanji untuk tidak lagi menggunakan vape. Mason bahkan membuang semua vape yang dimiliki.
"Saya berhenti menggunakan vape. Saya sebelumnya tidak pernah mau mendengarkan orang yang mengatakan bahwa vape bisa merusak tubuh dan akhirnya hal ini terjadi. Jangan lalui apa yang sudah saya alami. Ini sangat menyakitkan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Silakan baca di sini
(dhm/dhm)