Tradisi Maulid Nabi di Sumatera Utara, Unik dan Meriah

Tradisi Maulid Nabi di Sumatera Utara, Unik dan Meriah

Adhe Junaedy - detikSumut
Sabtu, 23 Sep 2023 06:30 WIB
Warga memasang ornamen kaligrafi huruf arab bertuliskan Muhammad di kampung nelayan Nambangan Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020). Pemasangan ornamen serta umbul-umbul berupa kerudung dan serban tersebut merupakan tradisi bagi masyarakat setempat dalam rangka menyambut hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/MOCH ASIM
Medan -

Maulid Nabi Muhammad SAW sebentar lagi akan diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia. Di tahun 2023 ini Maulid Nabi jatuh pada 28 September mendatang.

Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya berasal dari Sumatera utara, mereka memiliki tradisi unik untuk peringati Maulid Nabi setiap tahunnya.

Berikut kita rangkum tradisi Maulid Nabi di Sumatera Utara, yuk simak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aruh Mulud

Sebenarnya aruh mulud ini bukan tradisi asli dari masyarakat di Sumatera Utara. Tradisi aruh mulud ini berasal dari masyarakat suku Banjar asal Kalimantan Selatan yang sudah menetap lama di Sumatera Utara.

Setiap tahunnya tradisi unik ini selalu digelar warga Banjar untuk peringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini juga banyak dilakukan oleh suku-suku lain seperti Melayu, Jawa, Padang yang lebih dikenal dengan sebutan kenduri.

ADVERTISEMENT

Biasanya kegiatan aruh mulud ini diawali dengan acara keagamaan seperti ceramah disertai doa yang dibawakan ustad. Lalu setelah ceramah selesai semua warga akan makan bersama menyantap makanan khas asal Banjar seperti ampal hati, ampal putih, sayur nanas.

Selain itu disajikan juga makanan khas nusantara lainnya seperti ayam bakar, dan sop kaki sapi. Semua makanan yang dihidangkan adalah hasil sumbangan dari masyarakat yang mengikuti aruh mulud.

Tradisi aruh mulud ini tidak hanya untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi masyarakat setempat.

Ngayun Massal

Tradisi unik satu ini juga berasal dari suku Banjar yang ada di Sumatera Utara. Ratusan warga berbondong-bondong membawa bayi mereka untuk mengikuti acara ngayun massal.

Ayunan pada acara ini sudah dihiasi dengan tampilan-tampilan yang menarik. Beragam makanan dan buah-buahan digantungi pada setiap ayunan.

Nantinya makanan dan buah-buahan tersebut akan menjadi perebutan bagi setiap orang tua. Kegiatan ini akan dipandu oleh seorang tokoh adat.

Selanjutnya para orang tua mulai mengayun setiap ayunan sembari diperdengarkan senandung sholawat Nabi. Setelah selesai setiap bayi akan digendong oleh orang tua masing-masing untuk dilakukan tepung tawar oleh tokoh agama.

Tradisi ngayun atau baayun ini adalah tradisi peninggalan nenek moyang suku Banjar. Di Sumatera Utara acara ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Banjar yang merantau ke sana.

Ngayun massal ini merupakan bentuk pujian dan rasa syukur saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mereka percaya saat melakukan ngayun ini bayinya akan dijauhi dari segala penyakit.

Nah, itu dia tradisi unik yang dilakukan masyarakat Sumatera Utara saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di setiap tempat memiliki tradisi yang berbeda-beda, kalau di tempat kamu gimana?

Artikel ini ditulis Adhe Junaedy, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads