Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) akan menyurati dinas pendidikan kabupaten/kota di Sumbar merespons insiden siswa SD bernama Gian Septiawan Ardani (8) yang tewas tertimpa tembok yang ditabrak motor pelajar SMP berisinial MH di Kota Padang.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius mengaku miris atas kejadian yang menimpa Gian. Menurutnya pelajar yang masih di bawah umur tidak selayaknya diberikan sepeda motor oleh orang tua untuk ke sekolah.
"Idealnya pelajar yang di bawah umur, tidak selayaknya diberikan atau dibiarkan membawa motor ke sekolah. Kami sebenarnya tidak merestui mereka membawa motor. Dan kami menganjurkan mereka seharusnya diantarkan orang ke sekolah," katanya pada detikSumut, Kamis (21/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terkait maraknya anak di bawah umur membawa motor ke sekolah di Sumbar. Menurutnya disebabkan karena masih minimnya akses transportasi menuju sekolah.
"Alasan dari orang tua melepaskan motor ke anak di bawah umur itu, karena akses menuju sekolah jauh dari transportasi umum. Sebenarnya ini tidak dibenarkan. Dan kami juga meminta polisi lalu lintas untuk menindaknya," jelasnya.
"Dan nantinya kami akan menekankan lagi pada orang tua, pelajar SMP ini tidak boleh membawa motor ke sekolah. Mereka yang harus mengantarkan anaknya ke sekolah," sambungnya.
Barlius mengungkapkan, pelajar di bawah umur saat berkendara masih belum bisa mengontrol dirinya saat berkendara. Ia masih banyak menemukan pelajar di bawah umur yang ugal-ugalan saat membawa motor.
"Mereka belum bisa mengendalikan diri saat berkendara. Masih ugal-ugalan atau sejenisnya. Karena itu kami tidak merestui pelajar ini membawa motor," terangnya.
Terkait tindakan yang akan dilakukan Dinas Pendidikan Sumbar, ia mengatakan pihaknya akan menyurati dinas pendidikan kabupaten/kota untuk memperketat pemakai motor bagi pelajar di Sumbar.
"Kami hanya bisa menyurati Dinas Pendidikan kabupaten/kota untuk pelajar tingkat SMP ini. Surat ini untuk memperketat pemakai motor bagi pelajar. Sedangkan untuk tindakan, itu yang bisa melakukan adalah sekolah dan polisi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, siswa SD bernama Gian Septiawan Ardani (8) tewas tertimpa tembok yang ditabrak MH dengan sepeda motor. Pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian Gian dan kasusnya berakhir damai. Saat tertimpa tembok Gian tengah berwudu untuk melaksanakan salat Ashar di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video yang beredar di bagian luar lokasi wudu, terlihat ada sejumlah siswa SMP yang datang menggunakan sepeda motor. Awalnya para siswa SMP ini terlihat beratraksi freestyle dengan sepeda motornya hingga menambak tembok di tempat wudu hingga roboh dan menimpa Gian.
(nkm/nkm)