Pernahkah kamu merasa kesal atau marah dengan temanmu? Ingin rasanya meluapkan semua amarah, tetapi takut keceplosan mengeluarkan kata-kata yang terlalu menyakiti hati. Dalam situasi ini, menyindir mungkin bisa jadi opsi.
Merangkai kata-kata yang terlalu kentara sebagai sindiran sudah sangat biasa. Cobalah untuk menyusunnya menjadi sebuah pantun supaya lebih terlihat "elegan" dan beda dari yang lain.
Bagi kamu yang bingung membuat pantun menyindir teman atau musuh, berikut beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai referensi. Siap-siap teman atau musuhmu kena mental!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan Contoh Pantun Menyindir Teman-Musuh Berupa Sindiran Keras
Dikutip dari buku Pantun Pelangi yang diterbitkan Guepedia, Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi oleh Ulin Nuha Masruchin, Sastra Betawi pada Gambang Kromong Klasik oleh Akhmad Dinayat Ilyas, serta sumber lainnya, berikut kumpulan contoh pantun sindiran untuk menyindir teman-musuh.
1. Janganlah beli keripik
Jika kamu sudah makan ketan
Percuma wajahmu cantik
Jika hati kayak setan
2. Banyak pandu berjalan-jalan
Sampai muara jalannya buntu
Rindu ditahan berbulan-bulan
Yang dirindukan apakah tahu?
3. Bagus hati bila tabah
Ketika membaca surat biru
Jika dinasihati tak juga berubah
Lebih baik cari sahabat baru
4. Kecap asin tidak butuh diseduh
Jolok mangga dengan galah panjang
Silap sedikit segera selingkuh
Tersebut dia lelaki mata keranjang
5. Suruh pergi ke Kota Kerinci
Beli tiket banyak yang antre
Sungguh tidak mengherankan lagi
Tengok makin banyak cewek matre
6. Obat tabib sangat manjur
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut
7. Sudah sering baca koran
Kalau beli koran pagi
Sudah banyak pengorbanan
Tidak satu pun kau hargai
8. Lagu lama lagu keroncong
Kalau sekarang trennya dangdutan
Belum kaya sudah sombong
Nanti kaya lupa daratan
9. Kau rajut tali-temali
Hanya untuk gantung diri
Dasar kamu cewek genit
Tidak punya harga diri
10. Jalan-jalan ke Kota Semarang
Terlihat gabus di dalam keranjang
Saya heran tengok gadis saat ini
Body tak bagus, pakai baju jarang
11. Makan jengkol tajam baunya
Bau bagai api dupa
Mendekat kalau ada maunya
Sudah kita tolong dia lupa
12. Jalan kaki pergi ke sawah
Jangan lupa pakai sepatu
Katanya mau fokus sekolah
Ternyata malah punya pacar baru
13. Sungguh indah bunga di taman
Ada mawar dan bunga kamboja
Katanya teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja
14. Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat-kelit
Seringkali minjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit
15. Menikahkan teman ke penghulu
Calon istrinya cantik jelita
Kukenalkan kamu pada temanku
Sekarang kalian malah main mata
16. Sakit gigi minum obat
Jangan buang dalam longkang
Ku sangka dia sahabat
Rupanya menusuk dari belakang
17. Artis Korea memang tenar
Sering tampil di konser besar
Kalau memang merasa benar
Beri bukti, jangan koar-koar
18. Sungguh mahal intan murni
Hiasan indah sang permaisuri
Teman sejati susah dicari
Teman palsu banyak di sini
19. Pergi berburu ke dalam hutan
Pulangnya membawa sebatang rotan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Tapi selalu ulangi kesalahan
20. Hari Minggu jalan ke hutan
Jangan lupa membawa pepaya
Mantan ngajak balikan?
Ogahlah ya ...
21. Petani menanam bawang
Memandang sawah penuh harapan
Orang sombong pasti terbuang
Tak punya saudara tak punya teman
22. Si kancil memakan kentang
Lari melihat harimau kembar
Waktu susah dikasih utang
Sampai kaya belum dibayar
23. Jalan-jalan ke Pekanbaru
Jangan lupa membeli nangka
Katanya nggak bisa hidup tanpa aku
Sekarang masih hidup nggak, ya?
24. Burung nuri burung camar
Mau ditembak senapan rusak
Bagaimana mau dilamar
Bila adik tak pandai masak
25. Dari Jogja ke Kota Solo
Pulangnya ke Prabumulih
Dari mana datangnya jomblo
Dari dia yang pilih-pilih
26. Sungguh enak kue bakpia
Dinikmati di sore hari
Bila senang sama dia
Bila susah datang ke mari
27. Ke toko bangunan beli paku
Jangan lupa membawa palu
Dulu kamu yang mutusin aku
Sekarang kamu sendiri yang malu
28. Air sumur dalam timba
Hendak dibawa ke dalam hutan
Gaya seperti harimau rimba
Rupanya hanya kucing penyakitan
29. Kebanyakan micin jadi kalut
Lempar petasan macam orang bengis
Badan licin bagaikan belut
Punya alasan tak habis-habis
30. Tahan amarah karena diolok
Yang menjahati umpama benalu
Janganlah punya muka tembok
Tak punya hati dan malu
31. Bunga mawar sungguh wangi
Mekar merona di samping pintu
Wahai kamu yang aku sayangi
Pergilah jauh bersama khianatmu
32. Cahaya senja mulai redup
Angin bertiup hingga subuh
Jangan sombong menjalani hidup
Siapa tahu suatu saat jatuh
33. Berjemur di pinggir pantai
Sambil makan ikan bawal
Body-mu memang aduhai
Tapi hanya untuk dijual
34. Sungguh segar buah beri
Yang matang baunya wangi
Beribu maaf telah kuberi
Beribu salah dia ulangi
35. Ular kobra ular berbisa
Meliuk-meliuk banyak tingkah
Gadis manis kembang desa
Kok hamil di luar nikah
36. Teko ceret asal Donggala
Tinggal satu boleh dibeli
Keras banget kepalanya
Lewat itu batu kali
37. Hidup bahagia karena iman
Nafsu maksiat akan terkekang
Bagaimana disebut teman
Dia menusuk dari belakang
38. Mata terpejam, badannya malas
Kuda menyantap daun kelapa
Saat meminjam, wajahnya memelas
Setelah didapat, pura-pura lupa
39. Pergi ke depan sepuluh langkah
Awas kepala kejedot tiang
Abang gimana mau menikah
Bila bangun selalu siang
40. Memang manis buah pepaya
Kalau yang pahit bukan akika
Mending kaya bahagia
Daripada miskin suka menghina
41. Pagi makan roti
Siang makan bakso urat
Cinta ini sungguh mati
Kamu tega berkhianat
42. Makan kupat dengan bakwan
Makin nikmat minum es kelapa
Tidak heran melihat teman
Datang terlambat tanpa dosa
43. Pisau tajam mengenai kaki
Darah mengalir ke lantai
Lain di mulut lain di hati
Berteman hanya melukai
44. Kucing anggora bulunya lebat
Sangat suka memakan donat
Aku kira orang yang hebat
Tapi rupanya hanya pengkhianat
45. Ke Kota Malang beli bikini
Mencari selendang di Cimahi
Sungguh malang nasibku ini
Menagih hutang malah dimarahi
46. Buah durian sengat baunya
Bila dimakan berbagai rupa
Dia datang kalau ada maunya
Sudah ditolong malah lupa
47. Ke pasar beli bakmi
Jangan lupa membawa motor
Wahai istri jaga suami
Di luar sana banyak pelakor
48. Terbang tinggi walang sangit
Sawah petani alangkah suburnya
Walau sombong setinggi langit
Ke dalam tanah juga dikuburnya
49. Lempar jangkar dari kapal
Dermaga kapal Betawi
Dasar kamu cewek binal
Semua cowok kau layani
50. Kunang-kunang dikata api
Kalau api mana baranya?
Ya... tunangan dikata laki
Kalau laki, mana dianya?
51. Sungguh indah tari Arab
Orang yang pandai serta bijak
Walau jadi teman akrab
Jangan ke neraka diriku kau ajak
52. Jalan-jalan ke negeri Yaman
Keliling kota naik unta
Di depan ngakunya teman
Di belakang kita dicerita
53. Jalan-jalan ke kota Bontang
Jangan lupa beli salak
Susahnya nagih utang
Yang ditagih lebih galak
54. Pulang mancing langsung ke rumah
Di perjalanan turun hujan
Ketika bersama sangat ramah
Bersama orang lain, kita diceritakan
55. Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di waktu hujan badannya basah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar hutangnya sangat susah
Membuat pantun bisa menjadi senjata ampuh untuk menyindir teman atau musuh. Adakah pantun menyindir teman atau musuh di atas yang hendak kamu gunakan, detikers?
(mff/astj)