Klaim Ahmad Sahroni soal Kebohongan SBY

Klaim Ahmad Sahroni soal Kebohongan SBY

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 04 Sep 2023 10:41 WIB
SBY (Tangkapan Layar Youtube Partai Demokrat)
SBY (Tangkapan Layar Youtube Partai Demokrat)
Jakarta -

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut telah berbohong soal deklarasi Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres dan cawapres. Kebohongan itu diungkapkan oleh Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan dia ikut pada pertemuan di rumah SBY di Cikeas 25 Agustus 2023. Kata dia, di pertemuan itu tidak ada kesepakatan soal deklarasi Anies-AHY pada 3 September 2023.

Pada saat pertemuan itu, menurut dia, SBY lah yang meminta agar pasangan Anies dan AHY dideklarasikan. "Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar," ujar Sahroni di Bareskrim (4/8/2023) dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ikut pertemuan, Sahroni berani menyampaikan fakta yang diketahuinya. Sehingga dia menyebut SBY telah berbohong.

"Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September, jadi nggak ada," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Pertemuan yang berlangsung dua jam itu membahas pengalaman SBY dua kali sebagai capres.

"Selama dua jam saya di dalam ruangan itu (saat ikut Anies bertemu SBY) adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004," lanjutnya.

Kebohongan itulah yang menjadi dasar dia ingin melaporkan SBY ke Bareksrim. Hanya saja niat itu diurungkannya karena dilarang oleh Surya Paloh.

"Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan. Saya nih sebenarnya udah siap melaporkan, tapi tadi perintah Ketua Umum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," ujar Sahroni.

Diketahui hubungan antara Demokrat dan NasDem memanas usai NasDem menawarkan posisi calon wakil presiden untuk Anies Baswedan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Demokrat kemudian menggelar rapat darurat yang dipimpin oleh SBY.

Hasilnya, Demokrat memutuskan mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden. Demokrat juga memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang awalnya berisi NasDem, Demokrat dan PKS.




(astj/astj)


Hide Ads