Sebulan lebih mendapat perawatan di Madinah, Arab Saudi, jemaah haji asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akhirnya bisa kembali ke tanah air. Jemaah bernama Radinis (71 tahun) tersebut pulang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, sebelum melanjutkan penerbangan ke Padang.
Radinis menjadi orang terakhir dari rombongan jemaah haji debarkasi Padang. Sesuai jadwal, Radinis seharusnya kembali ke tanah air bersama rombongannya pada 31 Juli 2023 silam. Namun ia harus terpisah dan pulang telat, karena menderita sakit dan harus menjalani perawatan.
Perasaan bahagia terpancar dari senyuman yang dilontarkannya saat tiba Bandara International Minangkabau (BIM), Kamis (31/8/2023) petang. Kedatangan Radinis disambut Ketua Tim Kerja Bidang PHU Kemenag Sumbar, Efi Yoskar dan Station Manager Garuda Indonesia Padang Rusdi Saad bersama tim kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efi Yoskar mengatakan Radinis merupakan jemaah yang tergabung dalam kloter 15 asal Kabupaten Agam. Ia dipulangkan ke Indonesia dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah menuju Jakarta dengan Garuda Indonesia.
"Kepulangan Radinis yang seharusnya bersama kloter 15 harus ditunda, karena sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Madinah. Radinis belum mendapatkan surat laik terbang karena sakit," kata Efi kepada wartawan.
Efi menjelaskan, tiba di Jakarta, Radinis langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kesehatan Haji, Jakarta dan menjalani perawatan selama 2 hari. Kepulangan Radinis didampingi Tim PHU, Danang Prasetyo dan perawat Rumah Sakit Kesehatan Haji.
"Alhamdulillah, Radinis telah kembali ke kampung halaman dengan selamat dan dalam kondisi baik. Bahkan beliau cukup optimis dengan tetap tersenyum," katanya menjelaskan.
Saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau, kondisi Radinis sudah terlihat baik. Namun, Radinis tetap diperiksa di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara.
"Tekanan darahnya juga bagus, 120 per 75, suhu badannya 36,6 derajat. Namun kita menyarankan Radinis pulang menggunakan ambulans. Hal ini jika yang bersangkutan kekurangan oksigen," jelas Darwin, dari tim kesehatan Pelabuhan.
Radinis mengungkapkan rasa bahagia dan senang karena telah pulang dengan selamat ke kampung halaman.
"Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Ini anugerah yang luar biasa," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di kantor KKP, Radinis langsung diserah terimakan dengan keluarga dan dipulangkan ke Sungai Cubadak Nagari Tabek Panjang Kabupaten Agam menggunakan ambulans.
Foto2 : Rina Risna (Humas Kemenag Sumbar)
(nkm/nkm)