Lurah Bantah Remas Payudara Pegawai Panwaslu: Putus Tangan Saya!

Lurah Bantah Remas Payudara Pegawai Panwaslu: Putus Tangan Saya!

Raja Adil Siregar - detikSumut
Kamis, 31 Agu 2023 19:30 WIB
A young woman protects herself by hand
Ilustrasi (Foto: iStock)
Pekanbaru -

Lurah Tanjung Rhu Pekanbaru, bernama Rusli angkat bicara soal tudingan memegang payudara pegawai panwaslu di kantornya. Ia membantah melakukan pelecehan tersebut.

"Sebetulnya saya mau pulang waktu itu ya dia masuk ke ruang saya, dia warga sama panwaslu juga. Duduk makan kerupuk dan lainnya," cerita Rusli, Kamis (31/8/2023).

Setelah berbincang, korban M bersama F keluar menemui sekretaris lurah. Saat itu, ia tiba-tiba mendapat telephone dari camat untuk menghadap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia M dan F ini keluar, saya di ruangan. Itu tak lama saya dapat telephone kecamatan dan saya meluncur mau kecamatan," ucap Rusli.

Saat keluar kantor, Rusli mengaku bertemu korban M dan temannya F. Saat itulah Rusli disalami dan pamit sambil menyampaikan pesan khusus.

ADVERTISEMENT

"Di depan kantor disalami, ya saya bilang 'semoga dapat jodoh yang baik dek' saya anggap adek-adek semua itu. Sudah itu F salami saya, tentu si M ini juga salami saya," katanya.

Saat bersalaman, korban disebut sempat mencium tangan Rusli. Saat itulah dada korban tersentuh karena Rusli mengaku tengah buru-buru.

"Cium (tangan) juga, dekat pula sama dadanya, tangan kiri pegang helm. Ya karena buru-buru terpeganglah dadanya. Dia mengamuk-ngamuk seolah saya tidak bisa membela diri," katanya.

"Saya bersaksi sama Tuhan, kalau saya remas (payudara korban) putus tangan saya. Kan itu ramai, tidak mungkinlah (pegang dada korban)," kata Rusli.

Sebelumnya M melaporkan Rusli ke polisi pada Rabu (30/8) sore. Dia dilaporkan ke Polsek Lima Puluh terkait dugaan kasus pelecehan seksual.

Kepada polisi, M mengaku tak terima payudaranya dipegang sang lurah. Bahkan aksi itu dilakukan dua kali.




(ras/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads