Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai TNI, polisi hingga ASN kini 'lembek' dan 'melempem'. Hal itu diungkap Megawati saat pidato di acara sosialisasi buku teks utama pendidikan pancasila, di The Tribrata, Jakarta Selatan. Namun penilaian itu diluruskan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
"Sebagai pimpinan Komisi III DPR yang setiap hari memantau kinerja polisi, saya mungkin bisa meluruskan pendapat Bu Mega," kata Sahroni dilansir detikNews, Selasa (22/8/2023).
Menurut Sahroni, polisi dan TNI bukan lembek seperti yang disebut Megawati, melainkan lebih humanis dan ramah. Namun ia tidak menyalahkan pendapat Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari luar pendapat Bu Mega tidak salah, mungkin terlihat polisi sekarang lembek. Tapi itu karena memang polisi sekarang lebih humanis, lebih ramah, dekat dengan masyarakat, tidak represif, dan mengedepankan restorative justice," ucapnya.
Meski begitu, lanjutnya, politi tetap tegas dan cekatan dalam memberantas kriminalitas. Bahkan menurut politisi NasDem tersebut, kinerja Polri saat ini justru meningkat.
"Di balik keramahan dan kelembutan ini, jelas polisi tetap tegas dan trengginas dalam memberantas kriminalitas. Data pencapaiannya jelas meningkat ,banyak capaian yang dilakukan oleh Polri, RJ itu kerja utama, walau banyak kekurangan," ujar dia.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengatakan TNI, polisi, dan ASN sekarang 'lembek'. Ia pun mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi.
"Kalau negara diserang, ini saya tanya sama TNI, kok menurut saya TNI sekarang lembek, polisi lembek, waduh saya pikir itu kok piye toh yo, tapi betul lho, pegawai negeri lembek," kata Megawati.
Presiden ke-5 tersebut juga menyinggung kasus Ferdy Sambo yang hukumannya dianulir Mahkamah Agung. Ia mengaku sedih dan menangis mengikuti kasus tersebut.
"Masa sekarang, sedih saya peristiwa Pak Sambo itu, loh betul itu, saya sebagai seorang ibu nangis, bayangkan, ke mana prikemanusiaannya, dan mana moral yang beradab di kepolisiannya sekarang?" ungkap dia.
(nkm/nkm)