Pada tahun '90-an, Budiman Sudjatmiko dikenal sebagai aktivis pergerakan yang lantang menentang Orde Baru. Bahkan dia dibui. Dia dulu aktivis dari Partai Rakyat Demokratik (PRD). Peristiwa Kudatuli (27 Juli 1996) mengakibatkannya dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Namun Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 Desember 1999. Pria yang lahir di Cilacap pada 10 Maret 1970 pernah menulis buku, 'Anak-anak Revolusi'.
Di Kota Pelajar, dia mengaku belajar pemikiran Ikhwanul Muslimin hingga Marxisme. Dia pernah seharian diinterogasi aparat di Bogor saat usianya baru 18 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiman yang saat ini menjadi politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kini menyatakan dukungan pada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden di 2024. Tidak tanggung dukungan itu dideklrasikan di Semarang secara besar-besaran dan dihadiri pendiri Partai Gerindra.
Prabowo Subianto selama ini selalu digambarkan sebagai salah satu musuh aktivis 98. Bahkan menurut Adian Napitupulu para aktivis masih terus mengaitkan Prabowo dengan isu HAM pada 1998.
Namun, Budiman secara terang-terangan mengatakan bahwa Prabowo tepat untuk memimpin Indonesia ke depan. Dilansir dari detikJateng, massa mendeklarasikan Relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko di Pantai Marina Semarang.
Baik Prabowo maupun Budiman Sudjatmiko hadir langsung di acara tersebut. Budiman mengaku biasa mengambil risiko atas langkahnya yang dilakukannya.
"Saya biasa mengambil risiko apapun hari ini saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika insyaallah atas kehendak Allah Pak Prabowo jadi Presiden ke-8 Indonesia, tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi mengembangkan, BUMDes, meningkatkan jaminan sosial. Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Budiman saat deklarasi relawan di Semarang, seperti dilansir detikJateng, Jumat (18/8/2023).
Budiman mengaku cinta akan isi pikiran Prabowo. Baca selanjutnya...
"Dulu terpaksa kita ada yang berbeda tapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah saya membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo dan ditulis oleh Pak Prabowo," ujarnya.
Sedangkan, Prabowo sendiri merasa terharu atas dukungan yang diberikan Budiman.
"Dengan Anda bergabung dengan saya saya merasa sangat-sangat diperkuat," kata Prabowo.
Prabowo mengaku terharu usai Budiman menyatakan ingin bergabung dengan dirinya.
"Saya terharu, saudara datang dari tempat yang jauh, berkorban untuk hadir di sini. Saya terima kasih atas pengorbanan saudara rasa persaudaraan yang hadir. Mas Budiman ini benar-benar rakyat Jawa Tengah, ciri khas rakyat Jawa Tengah tangannya keras-keras, apalagi emak-emaknya ini. Saya terima kasih, saya bangga," ucap .
Prabowo mengaku sempat tak percaya bahwa Budiman mendukung dirinya. Sebab, dulu keduanya berada di posisi yang berseberangan.
"Sebenarnya pertemuan ini bisa dikatakan pertemuan yang mustahil, pertemuan yang bisa dikatakan imposible karena apa? Saudara Budiman sama saya kita berada di pihak yang berseberangan, dulu saya di tentara dapat perintah untuk ngejar-ngejar saudara Budiman," lanjutnya.
Meski begitu, Prabowo mengaku sudah memperhatikan Budiman sejak masa-masa sebelum reformasi. Saat itu, kata Prabowo, Budiman merupakan sosok yang cerdas dan baik.
"Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama, dari dulu Budiman ini adalah orang yang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya," kata Prabowo.
Artikel ini dilansir dari detikjateng, "Prabowo Terharu Didukung Budiman Sudjatmiko: Dulu Saya Diperintah Kejar Dia"
Simak Video "Video: Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol-Pimpinan Lembaga Negara di Istana"
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)