Presiden Jokowi menghadiri acara pengukuhan dan Rakernas DPP GAMKI di Lapangan Benteng, Kota Medan. Dalam acara itu, Jokowi menyampaikan pidato yang memuat keresahannya di tahun politik ini.
Di sela perkataannya, Jokowi sempat menyampaikan bahwa ada 96 negara yang kini menjadi pasien IMF. Menurutnya situasi itu mengerikan.
"Tapi itu lah fakta. Sehingga walaupun kita berkompetisi, dalam hal politik ini, kawan adalah kawan. Kalau racing, kalau balapan, boleh-boleh saja. Tapi jangan sikut-sikutan, apa lagi tendang-tendangan," kata Jokowi, Sabtu (19/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengingatkan bahwa seluruhnya adalah sebangsa dan se-tanah air. Menurutnya, hal itu tidak boleh dilupakan. Agar setelah balapan pihak yang berseberangan di tahun politik dapat berkawan kembali.
"Jangan antar tetangga tidak bisa saling menyapa setelah Pemilu. Jangan antar kawan tidak saling menyapa setelah Pilpres," sebutnya.
Ia berpandangan pertandingan yang terjadi ialah pertandingan kekeluargaan atau persaudaraan. "Kadang saya mikir, kita yang di atas sudah ngopi-ngopi bareng, sudah makan bersama, yang di akar rumput masih ramai belum rampung rampung," ucapnya.
"Ini lah yang sering kita lupa. Karena pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Dan baiknya menang mengajak yang kalah untuk membantu. Kalau pun tidak membantu, sebisa mungkin jangan mengganggu," ungkapnya.
(dhm/dhm)