Edy Rahmayadi meminta agar tidak ada lagi orang yang mendemo dirinya di DPRD Sumut. Sebab, hari ini adalah sidang paripurna terakhir Edy bersama Musa Rajekshah (Ijeck) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
"Hari ini, kita melakukan paripurna terakhir bagi saya dan Musa Rajekshah, karena ke depan tak ada lagi," ujar Edy di gedung DPRD Sumut, Rabu (16/8/2023).
Edy sengaja mengumumkan itu karena dia ingin tak ada lagi yang demo di DPRD Sumut karena dirinya. "Tolong diumumkan ini. Jadi, tak usah lagi mendemo saya di sini, karena tak ada lagi (paripurna)," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas dan tanggung jawab sebagai Gubernur Sumut, kata Edy, akan berakhir. Begitu juga dengan wakilnya Ijeck akan melepas jabatan di saat yang sama.
"Sebentar lagi dan tugas dan kewenangan sebagai Gubernur Sumut yang saya emban akan segera berakhir, namun terhitung tanggal 5 September 2023. Tepatnya 5 tahun sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo bersama saudara Musa Rajekshah sebagai Wakil Gubernur untuk memimpin Sumut hingga saat ini masih terlaksana," sambung Edy.
Edy sendiri hadir ke DPRD Sumut untuk mengikuti sidang paripurna istimewa yang beragendakan mendengar pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hadir dalam kesempatan itu Ijeck dan sejumlah unsur Forkompinda Sumut.
Ketika menyapa forkompinda yang turut hadir, Edy mengaku sampai lupa dengan Ijeck. Menurut dia, hal itu terjadi karena Ijeck terlalu lama meninggalkannya.
"Yang terhormat ketua, wakil ketua dan seluruh anggota dewan. Yang saya hormati Forkopimda, eh Wakil Gubernur Sumut, lupa saya ini Wakil Gubernur Sumut," ungkapnya.
Edy selanjutnya menjelaskan alasan kenapa dia sampai lupa dengan Ketua DPD I Partai Golkar Sumut itu. "Karena terlalu lama saya ditinggalkannya, sehingga lupa saya, Musa Rajekshah," tuturnya.
Usai pengakuan itu, Edy menyapa Forkopimda dan pejabat yang ikut hadir di sidang paripurna istimewa DPRD Sumut.
"Yang saya hormati Forkopimda Sumut, hadir Pak Kapolda, Pak Pangdam, Kajari," jelasnya.
(astj/astj)