Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) untuk terlibat dalam penataan dan keindahan bangunan di Sumut. Edy menginginkan bangunan di Sumut dapat mengimbangi bangunan yang ada di Eropa.
"Pembangunan di Sumut, saya minta ada campur tangan APTARI agar desain bangunan ini dapat lebih terlihat bagus dan rapi, yang tujuannya dapat mengimbangi bangunan di Eropa," kata Edy Rahmayadi, Selasa (15/8/2023).
Edy menyampaikan itu saat sambutan di acara Rakernas APTARI di Universitas Sumatera Utara (USU). Lebih lanjut, Edy meminta agar para arsitek dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan di Sumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat keindahan dan kerapian kota kita di sini juga ada peran dari arsitek. Maka dari dalam penentuan grand desain ini perlu melibatkan arsitek, dalam pelaksanaan pembangunan," ucapnya.
Menurut Edy, keterlibatan APTARI dapat menjadi jawaban atas semua persoalan dalam tata ruang di Sumut agar lebih baik lagi. Seperti pembangunan sport center.
"Tentunya ini dapat menjawab semua persoalan yang telah terjadi dalam tata ruang selama ini, agar lebih baik dan tertata kembali. Sumut juga terus melakukan pembangunan di antaranya pembangunan sport centre," ujarnya.
Rektor USU Muryanto Amin berterimakasih karena USU ditunjuk sebagai tuan rumah Rakernas APTARI. Ia berharap Rakernas tersebut menghasilkan keputusan untuk pengembangan pendidikan arsitektur di Indonesia.
"Kami juga bangga, terima kasih karena Universitas Sumatera Utara ditunjuk sebagai tuan rumah dalam Rakernas APTARI 2023 ini. Kita sama-sama berdoa agar acaranya ini bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik untuk pengembangan pendidikan arsitektur di Indonesia, kajian-kajian, kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan arsitektur di Indonesia," sebut Muryanto Amin.
Sementara itu, Ketua APTARI Yulianto Purwono Prihatmaji menuturkan sampai saat ini ada delapan perguruan tinggi arsitek di Indonesia, yang terus mencetak mahasiswa handal dalam bidang arsitek. Diharapkan delapan kampus ini tentunya dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
"Tentunya kita berharap perkembangan arsitektur di Indonesia dapat terus berkembang dari delapan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Peran dan harapan kita ke depan dapat berkontribusi pada pembangunan yang ada," ucapnya.
(dhm/dhm)