Satu video yang dinarasikan adanya sejumlah anggota polisi dari Satuan Brimob masuk Masjid Raya Sumbar viral. Video itu membuat heboh karena para polisi itu masuk dengan menggunakan sepatu.
Dilihat detikSumut dari video yang beredar, terlihat sejumlah personel Brimob yang berada di dalam masjid. Mereka terlihat berjalan di masjid meski sajadah terpasang.
Dalam video itu juga terlihat sejumlah warga yang sedang berusaha meninggalkan masjid. Warga yang ada di video itu terlihat ada yang dewasa maupun anak-anak.
Peristiwa tersebut terjadi saat sejumlah personel kepolisian meminta warga dari Pasaman Barat yang berada di masjid untuk naik ke dalam bus. Warga menjadikan lokasi masjid untuk tempat istirahat di tengah demo yang mereka lakukan berhari-hari di depan Kantor Gubernur Sumbar.
"5 Agustus 2023 siang, utusan warga dan mahasiswa sedang melakukan dialog dengan Pemprov Sumbar di Gubernuran Sumatera Barat. Lalu masyarakat bersholawat di mesjid raya, sambil menunggu utusan yang berdialog dengan Pemrov Sumbar," tutur Direktur LBH Padang, Indira, Sabtu (5/8/2023).
Indira mengatakan saat itu petugas dari kepolisian datang untuk meminta warga naik ke bus untuk kembali ke Pasaman Barat. Warga yang berada di lokasi masjid disebut Indira menolak permintaan dari petugas kepolisian.
"Tim Polda Sumbar mendatangi warga yang bersholawat dan meminta untuk naik ke bus yang disediakan. Warga tidak mau naik bus hingga terjadi tindakan represif dan penangkapan 14 orang oleh Polda Sumbar. Polda menangkap 7 pendamping (LBH Padang dan PBHI Sumbar) , 4 masyarakat dan 3 mahasiswa," sebutnya.
Penjelasan Kapolda Sumbar
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menjawab soal video viral itu. Suharyono menyebut anggotanya bukan masuk ke tempat salat di masjid itu.
"Itu mendiskreditkan aparat, masuk ke rumah ibadah menggunakan sepatu. Yang sebenarnya, saya klarifikasi, yang masuk pertama adalah polwan (polisi wanita), mengajak mereka keluar, masuk ke bis. Kemudian ada polisi laki-laki. Itu di lantai 1, karena Masjid Raya itu dari lantai ubin bersih, di sana tempat pertemuan itu, seolah-olah memang tikar," kata Suharyono, Sabtu (5/8/2023).
"Kalau yang tidak tahu kondisi di sana, mereka itu tidur di tempat salat, di lantai bawah. Di atas ada lantai karpet rapih untuk salat, kami masuk yah bersama mereka yang pakai sepatu, sendal, anggota yang mengamankan yah pakai sepatu, karena lantai 1 itu keramik yang bersih," sambungnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
(afb/afb)