Kebakaran yang diperkirakan berdampak pada 19 hektare perkebunan sawit dan area lahan gambut di Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) belum sepenuhnya padam dan teratasi sejak peristiwa itu dilaporkan pada Selasa (1/8) kemarin.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Damkar Pemkab Asahan, TNI dan Polri masih turun ke lokasi hot spot kebakaran yang beberapa titik memang sulit dijangkau oleh petugas gabungan.
"Api masih belum padam seluruhnya, dan sebagian besar lahan sudah ada yang padam, namun masih diperlukan proses pendinginan karena masih menyisakan asap," kata Fahri Azhari, Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Asahan saat dihubungi detikSumut, Sabtu (5/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga hari ini, tim gabungan masih turun di lokasi melakukan pendinginan di titik yang sudah dipadamkan sebab api berpotensi bisa muncul kembali mengingat cuaca juga dalam kondisi panas terik.
"Upaya lain yang bisa kami lakukan sudah selesai dibuat parit pembatas sepanjang seribu meter antara lahan yang terbakar dari Dusun IV ke Dusun III untuk meminimalisir jangkauan api ke daerah yang belum terbakar," kata dia.
Sulitnya akses jalan menuju titik lokasi sehingga memperlambat sampainya alat berat ke lokasi kejadian. Sementara itu, kendala lainnya sumber air yang relatif jauh dijangkau untuk kebutuhan pemadaman.
"Apalagi lahan yang terbakar ini bergambut sehingga api sulit dipadamkan," kata dia.
Terhitung, peristiwa kebakaran lahan di Asahan ini memasuki hari ke lima sejak pertama kali dilaporkan pada Selasa (1/8) sore.
Sebelumnya, dilaporkan lahan yang terbakar itu sebagian besar kebun kelapa sawit milik warga di Dusun IV, Desa Silomlom, yang menurut informasi luasnya sekitar 19 hektare.
Polisi saat ini masih menelusuri adanya dugaan lahan perkebunan tersebut sengaja dibakar oleh oknum tertentu untuk membuka area pertanian yang baru. Kondisi cuaca di musim kemarau saat ini ikut memperparah sebaran luas kebakaran.
"Masih kita selidiki ini apakah sengaja dibakar atau bagaimana. Karena lagi musim kemarau jadi api cepat melebar kita masih fokus bantu tim melakukan pemadaman dulu supaya tidak semakin melebar dan sampai ke pemukiman masyarakat," ujar Kapolres Asahan AKBP Rocky Hasuhunan Marpaung saat dikonfirmasi wartawan Kamis (2/8) kemarin.
Sementara itu dampak kebakaran belasan hektare lahan sawit dan gambut di Asahan ini mulai terasa di Kecamatan Kisaran Timur, atau sekitar 40 kilometer dari lokasi. Sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi kondisi cuaca mulai terasa berkabut yang diduga berasal dari kepulan asap kebakaran lahan.
(nkm/nkm)