Hari Semangka Sedunia 3 Agustus: Asal-usul, Perayaan dan Manfaatnya

Hari Semangka Sedunia 3 Agustus: Asal-usul, Perayaan dan Manfaatnya

Felicia Gisela Br Sihite - detikSumut
Rabu, 02 Agu 2023 05:00 WIB
Fresh sliced watermelon wooden  old background
Buah Semangka. (Foto: iStock)
Medan -

Hari Semangka Sedunia? Bagi sebagian orang, mungkin ini terasa asing dan bisa jadi perayaan yang konyol. Namun, perayaan ini benar-benar ada.

Hari Semangka Sedunia atau Hari Semangka Internasional diperingati setiap tanggal 3 Agustus. Bagaimana sejarahnya?

Buah semangka yang menyegarkan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh menjadi alasan hampir setiap orang menyukainya. Tak heran jika buah berair tersebut mendapatkan hari tersendiri yang diperingati setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers khususnya pecinta buah semangka perlu menyimak artikel ini hingga akhir. Penasaran? Berikut detikSumut sajikan penjelasan tentang asal usul dan perayaan Hari Semangka Sedunia 3 Agustus.

Asal-usul Buah Semangka

Mengutip "The Dictionary of American Food and Drink" karya John Mariani, kata "semangka" berasal dari kamus Bahasa Inggris tahun 1615. Buah semangka diketahui memiliki kulit luar berwarna hijau tua dengan garis-garis atau bintik-bintik kuning.

ADVERTISEMENT

Meskipun umumnya dikenal sebagai jenis melon tetapi semangka bukan tergolong dalam genus Cucumis. Di negara Amerika Serikat, ada lebih dari 300 varietas semangka yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran serta warna merah hingga putih.

Budidaya semangka sudah dilakukan sejak 2000 SM dan pertama kali dipanen sekitar 5.000 tahun lalu di Mesir. Selain lukisan semangka di prasasti Mesir kuno, jejak dan bijinya bahkan ditemukan di situs Dinasti Mesir ke-12 dan makam Raja Tutankhamun.

Dahulu, benih semangka diperdagangkan di Gurun Kalahari, Afrika karena menjadi salah satu sumber mata air selama musim panas. Sejak saat itu, menyebar ke negara-negara Mediterania dan bagian Eropa lainnya hingga sampai ke Tiongkok dan seluruh Asia.

Perayaan Hari Semangka Sedunia

Setiap tahun pada tanggal 3 Agustus, dunia merayakan Hari Semangka Sedunia untuk menghargai kelezatan dan kesejukan buah segar ini. Semangka telah menjadi lambang kesegaran dan keceriaan di musim panas, dan saat perayaan ini tiba, masyarakat dari berbagai belahan dunia bersatu untuk menikmati manfaat dan kenikmatan dari buah merah-merona ini.

Asal-usul Hari Semangka Sedunia

Hari Semangka Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2008 untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi buah-buahan yang sehat dan menghidupkan semangat musim panas. Buah semangka (Citrullus lanatus) telah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia, diperkirakan telah dibudidayakan sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu di daerah Afrika tropis.

Popularitas semangka menyebar melintasi peradaban kuno, termasuk Mesir Kuno, Tiongkok, dan Romawi. Romawi bahkan membawa semangka ke Eropa, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui perjalanan penjelajahan dan perdagangan.

Tradisi Perayaan Hari Semangka Sedunia

Perayaan Hari Semangka Sedunia beragam di berbagai negara dan budaya. Di beberapa tempat, masyarakat merayakannya dengan mengadakan festival semangka. Festival ini melibatkan berbagai kegiatan seperti lomba makan semangka, lomba memotong semangka dengan ketepatan, atau pertunjukan seni yang terinspirasi oleh bentuk dan warna semangka.

Tidak hanya mengonsumsi semangka segar, orang-orang juga dapat menemukan berbagai hidangan dan minuman yang terinspirasi oleh semangka, seperti smoothie semangka, salad semangka dengan keju feta, atau semangka yang diukir menjadi bentuk-bentuk yang kreatif.

Menghargai Lingkungan

Selain merayakan kenikmatan semangka, Hari Semangka Sedunia juga memberikan kesempatan untuk menghargai pentingnya menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan. Pertanian yang berkelanjutan dan bertanggung jawab merupakan kunci untuk menjaga pasokan semangka dan buah-buahan lainnya untuk generasi mendatang.

Dalam mengonsumsi semangka, kita juga harus mengurangi pemborosan makanan dan menghindari pembuangan sampah makanan yang berlebihan. Berbagai bagian semangka yang tidak dimakan, seperti kulit, biji, dan daging yang tidak digunakan, dapat diolah menjadi makanan lain atau digunakan sebagai pupuk alami untuk kebun.

Fakta Ilmiah Buah Semangka

Melansir laman Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, di bawah ini adalah beberapa fakta ilmiah tentang semangka berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

  • Digunakan dalam pengobatan tradisional Cina
  • Memiliki kandungan asam folat yang bisa mengurangi risiko penyakit polip
  • Memiliki kandungan likopen tinggi yang bisa mengurangi risiko kanker prostat
  • Mencegah penumpukan kolesterol yang berbahaya bagi kesehatan jantung
  • Meningkatkan kesuburan pria

Nah, itulah asal usul dan perayaan Hari Peringatan Semangka Internasional 3 Agustus. Apakah detikers sudah mengonsumsi semangka hari ini?




(dpw/dpw)


Hide Ads