Kementerian Kesehatan terus memperkuat integrasi layanan kesehatan primer melalui skema Publik Private Partnership (PPP). Salah satunya dengan melibatkan perusahaan yang beralamat di Riau, yakni APRIL Group.
Bentuk skema PPP ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama April. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, ibu hamil, anak balita, remaja hingga lansia.
Sebagai keseriusan, perusahaan juga telah menyediakan 800 unit alat kesehatan deteksi dini yang terdiri dari 21 jenis. Alat itu mulai dari USG 2D, EKG, Doppler, Infant warmer, antropometri dan alat kesehatan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya semua alat kesehatan dan juga pelatihan tenaga kesehatan ditujukan kepada 30 puskesmas di tiga kabupaten seperti Pelalawan, Kuantan Singingi dan Siak. Daerah itu berada di sekeliling titik operasional perusahaan.
Sementara dari pemerintah sendiri akan mendukung penyiapan sistem integrasi layanan primer di tiga kabupaten. Termasuk akan memperkuat organisasi pelayanan kesehatan.
Kerjasama ini juga dituangkan dalam MoU antara APRIL Group dan Kementerian Kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Pangkalan Kerinci II Berkilau. MoU diteken Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Sihol Aritonang dan Dirjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha.
Ikut menyaksikan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Pelalawan Zukri Misran, Bupati Kuansing Suhadriman Ambi dan Bupati Siak Alfedri. Selain itu hadir pula manajemen APRIL Group.
"Kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan APRIL Group merupakan langkah signifikan dalam mewujudkan transformasi kesehatan melalui integrase pelayanan kesehatan primer. Melalui upaya ini, kami berharap dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, khususnya Provinsi Riau," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Selasa (25/7/2023).
Hal senada disampaikan Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang. Ia menilai kemitraan tersebut mengintensifkan kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Terutama dalam mendukung layanan kesehatan yang layak bagi masyarakat serta bentuk konkret dari komitmen keberlanjutan APRIl2030 untuk mencapai Kemajuan Inklusif.
"Dengan mendukung transformasi pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam hal deteksi dini penyakit dan percepatan rujukan, terutama untuk kesehatan ibu hamil dan anak balita sehingga dapat meminimalisir stunting, yang menjadi fokus kami dalam APRIL2030," ujar Sihol Aritonang.
Dalam mendukung agenda pemerintah untuk mengurangi angka stunting dan prevalensi gizi buruk pada bayi di bawah lima tahun APRIL telah bermitra dengan 299 posyandu di lima kabupaten. Selain itu secara regular aktif mendukung program pemberdayaan masyarakat, seperti pemberian bantuan makanan tambahan bergizi untuk balita dan ibu hamil, peningkatan kapasitas relawan Posyandu, serta penyuluhan, monitoring dan evaluasi secara menyeluruh.
Perusahaan juga mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif dan penguatan kelembagaan untuk percepatan penurunan stunting. Salah satu contohnya dengan mobilisasi Tim Pendamping Keluarga (TPK).
(ras/afb)