Jadi Polemik, Payung Elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru Tuntas Dikerjakan

Riau

Jadi Polemik, Payung Elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru Tuntas Dikerjakan

Raja Adil Siregar - detikSumut
Kamis, 20 Jul 2023 21:40 WIB
Pekanbaru - Proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru yang direncanakan mirip Masjid Nabawi sudah tuntas. Payung itu sore ini pun untuk pertama kalinya bisa disaksikan masyarakat.

Pantauan detikSumut di lokasi, payung itu seluruhnya telah bisa dikembangkan. Ada enam payung, seluruhnya terlihat dibuka dan bisa disaksikan dari dekat atau tepat di bawahnya.

Enam payung berukuran jumbo itu terlihat mulai dibuka perlahan sore ini menjelang acara malam 1 Muharram. Acara dihadiri Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Taqy Malik.

Payung dibuka satu persatu dengan durasi hampir 15 menit. Masyarakat pun beramai-ramai menunggu seluruh payung terbuka sempurna. Setelah terbuka, mereka ramai-ramai berfoto.

Seorang warga, Indah Permata mengaku bangga dengan keberadaan payung. Dia pun bisa mengobati rindunya datang ke Masjid Nabawi.

"Jadilah, serasa di Nabawi," kata Indah di lokasi, Kamis (20/7/2023).

Senada dengan Indah, pengunjung lain, Al Fauzan mengaku senang payung elektrik akhirnya bisa digunakan. Sebab dia sudah menunggu sejak hari Raya Idul Fitri lalu.

"Senanglah ya, sudah dari Idul Fitri lalu ini kita tunggu. Akhirnya bisa menikmati kan," katanya.

Sementara Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Riau, Thomas Larfo Demiera terlihat terus memantau persiapan. Ia mengakui proses terbukanya payung butuh waktu sekitar 15 menit.

"Ya sekitar itu. Ini masih bertahap proses setting," kata Thomas.

Untuk penyempurnaan, Thomas mengaku masih butuh waktu. Mengingat masih ada tahap finishing yang terus dituntaskan.

"Berlahan kita sempurnakan," katanya saat meninjau langsung.

Diketahui, proyek payung elektrik di Masjid Raya An-Nur selama ini menjadi polemik. Bagaimana tidak, proyek itu sampai 2 kali diberi waktu perpanjangan tidak tuntas.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Bersinar Jesstive Mandiri itu kemudian diputuskan kontraknya pada 8 April lalu. Anehnya, setelah putus kontrak payung dikerjakan diam-diam.

Belakangan, Dinas PUPR Riau baru buka suara jika proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor. Secara tegas Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan memastikan proyek dikerjakan tanpa dibayar.

"Kemarin kami konsultasi ke LKPP terkait pekerjaan yang sudah diputuskan kontrak, bolehkan kontraktor bekerja. Kemarin kami sudah dapat jawaban 'diperbolehkan karena alasan kebutuhan dan kemanfaatan boleh'," kata Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan akhir Mei lalu.

Setelah dapat persetujuan secara lisan dan tertulis, Arief langsung minta kontraktor melanjutkan proyek. Khususnya di bagian payung elektrik yang ditargetkan selesai dan bisa digunakan untuk solat Idul Adha.

"Jadi saya memerintahkan kontraktor melanjutkan tanpa dibayar. Posisinya tinggal stel-stel saja. Kan ada rencana cepat karena mau Idul Adha diusahakan (bisa digunakan). Namun kemarin sudah ditinjau terakhir payung ini masih perlu penyetelan di 2 patung, ya batallah untuk Idul Adha," kata Arief. (ras/afb)



Hide Ads