Viral Siswa SD di Sumbar Bentak dan Maki Guru dengan Kata Kotor

Sumatera Barat

Viral Siswa SD di Sumbar Bentak dan Maki Guru dengan Kata Kotor

M Afdal Afrianto - detikSumut
Selasa, 18 Jul 2023 11:23 WIB
Tangkapan layar video viral siswa SD membentak dan memaki guru di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.
Tangkapan layar video viral siswa SD membentak dan memaki guru di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. (Foto: Istimewa)
Padang -

Satu video yang memperlihatkan seorang siswa SD membentak guru viral di media sosial. Murid pria itu bahkan memaki sang guru dengan kata-kata kotor.

Dilihat detikSumut dari video yang beredar, Selasa (18/7/2023), siswa itu awalnya mengamuk dari luar keras. Seorang wanita, yang diduga guru yang dibentak siswa itu, merekam video dari dalam kelas.

Siswa itu lantas masuk dan memaki guru itu. Dia bahkan mengucap kata-kata kotor yang tak pantas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sampai di situ, dia juga memukul dan menendang pintu sembari mengumpat dengan bahasa Minang. Beberapa siswa yang menyaksikan tingkah siswa SD itu tampak kebingungan dan hanya bisa diam.

Belakangan, aksi tak terpuji itu diketahui terjadi di salah satu SD di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar).

ADVERTISEMENT

Video viral yang berdurasi 34 detik mempertontonkan seorang pelajar yang mengeluarkan kata umpatan pada sang guru. Tampak beberapa siswa lain, merasa bingung dan takut dengan ulah rekannya itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota, Afri Effendi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Benar kejadian ini, kejadian kemarin, Senin (17/7). Sekira pukul 09.00 WIB, untuk saya juga tahu dari medsos," katanya saat dihubungi detiksumut, Selasa (18/7/2023).

Dia mengatakan, hari ini pihak dinas akan bertemu dengan guru dan murid bersangkutan. Sejauh ini, pihak dinas belum mengetahui awal mula atau penyebab masalah itu.

"Untuk guru ini saya juga belum mengetahui, apakah itu guru honorer atau guru senior di sana. Dan untuk siswa ini juga belum tahu, kelas berapa dia," jelasnya.

Sebelumnya, ia menyebut kejadian tersebut belum pernah terjadi di daerahnya. Menurut Afri, ia akan mencari duduk perkara permasalahan itu, sebelum dinas dan sekolah mengambil langkah selanjutnya, termasuk pemberian sanksi.

"Kami butuh bertemu dulu dengan kedua belah pihak, biar tahu permasalahannya. Agar sanksi bisa dikeluarkan oleh sekolah," jelasnya.

Ke depan, menurut Afri, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait etika seorang siswa.

"Untuk ini jangan sampai terulang di daerah lain, jadi kami akan keluarkan SE untuk etika siswa di sekolah," tutupnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads