Banjir dan Longsor, Bupati Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Sumatera Barat

Banjir dan Longsor, Bupati Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

M Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 15 Jul 2023 22:30 WIB
Proses evakuasi korban bencana longsor di Agam, Sumbar.
Proses evakuasi korban bencana longsor di Agam, Sumbar. (Foto: Istimewa)
Padang -

Bupati Agam Andri Warman menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di Kecamatan Tanjung Raya. Masa tanggap darurat bencana itu berlaku hingga 27 Juli mendatang.

Tanggap darurat ini juga menyusul dua warganya yang ditemukan dalam keadaan tertimbun longsor.
Selain itu, ia menyebut bencana banjir dan tanah longsor terjadi di daerahnya akibat tingginya intensitas curah hujan pada Kamis dan Jumat kemarin.

"Tanggap darurat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tanjung Raya selama 15 hari, mulai tanggal 13 Juli sampai dengan 27 Juli 2023," kata Bupati Andri melalui keterangan resminya yang diterima detikSumut, Sabtu (15/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, seorang warga dikabarkan masi tertimbun longsor di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil ditemukan oleh tim gabungan pemerintah kabupaten Agam dalam keadaan meninggal dunia.

Korban yang baru ditemukan itu bernama Rina (50). Sehari sebelumnya suami Rina bernama Radi (54) juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Kalaksa BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito membenarkan penemuan jenazah tersebut. Menurutnya kedua jenazah tersebut sudah berhasil dievakuasi.

"Setelah dilakukan pencarian lanjutan, korban kedua ditemukan pukul 13.20 WIB. Mereka berdua pasutri. Jadi pencarian kami terhadap pasutri ini sudah selesai," katanya pada detikSumut, Sabtu (15/7/2023).

Lebih lanjut, kata Bambang Rina saat ditemukan dalam keadaan terhimpit oleh sebuah springbed miliknya. Sebelumnya, ia mengatakan saat kejadian longsor ada lima orang dalam rumah itu.

"Dalam rumah itu ada lima orang, tiga orang berhasil selamat saat terjadi longsor. Sedangkan pasutri ini tidak dalam tertolong akibat rumah korban rusak tertimbun tanah longsor," katanya.

"Selanjutnya korban langsung dibawa ke mushola Sarojo untuk disemayamkan," sambungnya.

Sejalan dengan hal itu, akibat tingginya curah hujan yang melanda Sumbar, 5 orang dinyatakan meninggal dunia. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur membenarkan jumlah korban, menurutnya korban tersebar di tiga kabupaten.

"Kota Padang ada 2 orang yang meninggal dunia, Kota Pariaman 1 orang, dan Agam 2 orang. Total 5 orang yang meninggal akibat musibah ini," katanya saat dikonfirmasi detikSumut.




(dpw/dpw)


Hide Ads