Tagar #Medan Trending di Twitter, Isu Begal Jadi Sorotan

Tagar #Medan Trending di Twitter, Isu Begal Jadi Sorotan

Fria Sumitro - detikSumut
Selasa, 11 Jul 2023 11:53 WIB
ilustrasi aplikasi Twitter
Tagar #Medan trending di Twitter (Foto: Unsplash @mrthetrain)
Medan -

Bagi detikers yang berdomisili di Sumatera Utara (Sumut), kemungkinan besar kamu melihat tagar "Medan" trending di Twitter. Berdasarkan pantauan detikSumut, tagar tersebut sudah mejeng di kolom "Tren untuk Anda" sejak Senin (10/7/2023).

Lebih dari 16 ribu twit mengisi tagar tersebut. Salah satu permasalahan yang menjadi sorotan adalah isu begal di Medan.

Terdapat sebuah postingan yang menyebutkan perintah Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menindak tegas pelaku begal, sekalipun itu harus dengan menembak mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingan itu selaras dengan cuitan Bobby melalui akun Twitter resminya. Ia sangat mengapresiasi kinerja Kapolrestabes Medan beserta jajarannya yang berhasil menembak mati seorang pelaku begal.

ADVERTISEMENT

"Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa Kapolrestabes Medan beserta jajarannya telah berhasil menembak mati salah satu pelaku begal sadis yang sangat meresahkan," tulis Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (9/7/2023).

"Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat," sambungnya.

Perihal pelaku begal ditembak mati, netizen ternyata terbagi menjadi dua kubu: ada yang mendukung penuh dan ada yang kurang setuju.

Warganet yang mendukung keputusan tembak mati begal karena sudah terlalu resah dengan aksi kriminal mereka. Karena kehadiran begal, kondisi di jalanan Sumut sudah terbilang membahayakan sekalipun masih pukul 10 malam.

"Kelen gak tau aja, gara-gara di kota Medan banyak begal. Sekarang hampir se Sumatra Utara jadi musim begal. Jam 10an (malam) udah rawan," tulis seorang netizen.

Sementara itu, kubu yang tidak setuju beranggapan bahwa begal muncul lantaran ada yang salah dengan sistem, seperti akses pendidikan yang lemah, kesejahteraan yang kurang, atau karena minimnya lapangan kerja.

"Begal itu ada karena sistem yang gagal: akses pendidikan lemah, kalaupun bisa diakses, kualitasnya bikin elus dada, lapangan kerja gak ada, kalaupun ada, gajinya bikin elus perut. Jangan langsung lompat ke tembak mati," ujar seorang netizen.

Sejumlah orang juga ragu dengan keputusan tembak mati pelaku begal karena hilangnya kepercayaan dengan aparat kepolisian. Mereka takut perintah ini malah disalahgunakan oknum tertentu.

Namun, beberapa netizen tidak merasa alasan ekonomi adalah pemicu aksi begal di Medan. Bagi mereka, tindak kriminal tersebut sudah terlalu parah di Medan sehingga keputusan seperti tembak mati merupakan solusinya.

"Yang ga setuju (tembak mati begal) kurasa ga pernah tinggal di Medan anj*ng, gatau aja kelen seberapa Gotham Medan itu bah," tulis seorang warganet.

"YANG PADA GA SETUJU, ENTAH DIA TUKANG BEGAL ATAU CALON-CALON TUKANG BEGAL ATAU EMG DASAR CAPERR. Bayangin lu atau keluarga lu yang jadi korban begal GBLKKKKKK," sahut yang lain.

"Di lapangan lebih banyak kejadian dimana mereka ngebegal bukan karna ekonomi dan alasan wajar lain ny, rata2 mereka karna judi, karna narkoba, karna mabuk dan segala macam, di tambah lagi emng hidup nya malas, kerja mah ada dimana mana, lu joget2 ngamen aja dpt duit," terang warganet lain.

Beberapa waktu terakhir, memang marak pemberitaan perihal begal di Sumut. Sebelumnya, aksi seorang begal di Serdang Bedagai berujung tragis usai gagal merampas motor tiga wanita. Ia tewas ditabrak truk ketika menjalankan aksinya.

Bagaimana tanggapanmu tentang ini, detikers? Apakah kamu setuju pelaku begal langsung ditembak mati saja atau sebaiknya mencari dan memperbaiki akar masalah dari begal itu sendiri? Tulis tanggapanmu di kolom komentar, ya!




(mff/dhm)


Hide Ads