Wanita dan Bayinya Diusir Suami dari Rumah, Naik Travel Tapi Tak Ada Ongkos

Wanita dan Bayinya Diusir Suami dari Rumah, Naik Travel Tapi Tak Ada Ongkos

Finta Rahyuni - detikSumut
Jumat, 07 Jul 2023 03:00 WIB
Nurhaida (tengah) saat akan pulang ke kampung halamannya di Taput.
Foto: Nurhaida (tengah) saat akan pulang ke kampung halamannya di Taput. (Foto: Istimewa)
Padang Lawas -

Kisah pilu dialami oleh seorang wanita asal Provinsi Riau bernama Nurhaida Hutauruk (32). Setelah diusir suaminya, dia dan bayinya juga diturunkan dari travel yang rencananya akan membawanya ke Kabupaten Tapanuli Utara karena tidak memiliki ongkos.

Nurhaida dan bayinya yang masih berusia dua Minggu itu diturunkan mobil travel di Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumut.

Kapolsek Barumun AKP Miptahuddin menceritakan, awalnya Nurhaida diturunkan dari mobil travel kemarin malam. Saat itu, kebetulan kondisi cuaca tengah hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah turun dari mobil travel itu, Nurhaida yang saat itu tengah menggendong bayinya, tiba-tiba pingsan. Warga yang melihat itu pun langsung membantu Nurhaida dan bayi tersebut. Warga lebih dahulu menolong bayi Nurhaida karena sudah basah terkena hujan.

"Dilihat sama abang becak turun dari travel, langsung pingsan di jalan. Kemudian, kan dia ada anak kecil, anak kecilnya itu yang ditolong pertama, anaknya masih merah, usia dua Minggu," kata Miptahuddin kepada detikSumut, Kamis (6/7/2023).

ADVERTISEMENT

Tak lama, kata Miptahuddin, dirinya ditelepon oleh salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian. Mendengar hal itu, Miptahuddin pun langsung pergi menuju lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari Polsek Barumun itu.

"Jadi, kita ke sana sudah berkumpul di pinggir jalan, di angkat masyarakat, masyarakat tidak berani membawa ke rumah sakit karena nanti kan akan dimintai siapa penanggung jawabnya," jelasnya.

Lalu, pihak polsek bersama dengan warga membawa Nurhaida dan bayinya ke rumah sakit terdekat. Nurhaida dibawa ke ruang perawatan, sedangkan bayinya diletakkan di inkubator.

"Sampai ke rumah sakit saya tanggung jawabi (biaya pengobatan), anaknya sudah menangis, dimasukkan lah anaknya ke inkubator," ujarnya.

Setelah sadarkan diri, Nurhaida mengaku dirinya pingsan karena sudah tidak makan seharian sejak berangkat dari Riau. Dia mengaku diusir suaminya dan hanya memiliki uang sedikit. Bahkan, dia sampai menerima sumbangan dari tetangganya sebanyak Rp 30 ribu.

"Dia kan mengaku diusir sama suaminya. Kemudian dia dikasih sama tetangganya sumbangan waktu dia mau berangkat Rp 30 ribu, itu dia kasih kan ke taksi itu, jadi diturunkan di Sibuhuan, waktu naik mungkin nggak ditanya uangnya," kata Miptahuddin.

Usai menjalani perawatan di rumah sakit, Nurhaida merasa kondisi tubuhnya sudah mulai membaik. Dia pun lalu pulang ke kampung halamannya di Taput dengan uang bantuan dari Kapolsek Barumun dan pihak pemerintah setempat.

"Sudah (pulang) tadi, sudah naikkan ke taksi, kami bantu untuk ongkosnya dan lain-lain," jelasnya.




(afb/afb)


Hide Ads