Langkat -
Insiden nahas menimpa ibu dan anak karena sepeda motornya jatuh ke sungai saat melintasi jembatan berlubang di Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Jembatan berlubang itu pun diperbaiki oleh Pemkab Langkat malam ini.
Plt Bupati Langkat Syah Afandin alias Ondim mengakui jika jembatan tersebut sudah rusak parah setahun terakhir. Ibu dan anak tersebut terjatuh di lubang bekas mobil yang terperosok sebelumnya.
"Jadi begini, itu jembatan dalam kondisi sudah parah, tadi pagi ada peristiwa mobil yang terperosok ke dalam, maka timbul lubang, terus ada warga (naik sepeda motor) masuk ke dalam lubang itu, " katanya kepada detikSumut, Selasa (4/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, ibu dan anak tersebut sudah dibawa ke rumah sakit di daerah Kota Binjai. Biaya perobatan ibu dan anak tersebut akan ditanggung oleh Pemkab Langkat.
Pasca kejadian, Ondim mengaku melakukan rapat untuk memperbaiki lubang tersebut malam ini. Dana perbaikan lubang di jembatan itu diambil dari dana bencana karena sudah mengkhawatirkan.
"Jadi karena ini sudah memakan korban, untuk sementara lewat dana bencana karena sudah mengkhawatirkan kita lakukan adalah menutup lubangnya, ini malam sedang dikerjakan, setidaknya roda dua bisa lewat dulu lah," ungkapnya.
Sebab untuk memperbaiki secara keseluruhan, butuh dana sekitar Rp 25 miliar. Pemkab Langkat sendiri sudah mengajukan ke pemerintah pusat dengan skema DAK karena APBD dinilai tidak sanggup untuk membiayai perbaikan jalan tersebut.
"Jembatan itu kalau diperbaiki menelan biaya sampai Rp 23-25 miliar, jadi kita kan melakukan permohonan DAK juga untuk itu, sudah diajukan namun masih proses, nggak tahu diterima atau tidak, karena kalau anggaran kita kan nggak terlalu mencukupi," ucapnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Jika pengajuan DAK tersebut tidak disetujui, Pemkab Langkat akan memperbaiki tembok penahanan jembatan yang sudah keropos. Perbaikan tembok jembatan itu membutuhkan dana sebesar Rp 7 miliar.
"Kalau DAK juga tidak bisa, nanti kita akan berusaha untuk tembok penahannya itu harus dibangun, itu aja kalau apa Rp 7 miliar, karena itu sendiri sudah keropos," ujarnya.
Ondim menyebutkan, kondisi jalan dan jembatan menjadi permasalahan utama di Langkat. Dengan luas wilayah dan anggaran yang minim, Ondim mengaku kesulitan untuk memperbaiki jalan tersebut. Namun Pemkab Langkat akan menambahkan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan tahun ini.
"Langkat ini kan semua masalah jalan jembatan, itu aja, jadi kita sedang fokus ini, Langkat ini luas tapi anggarannya sebegitu kan (kecil), di R-APBD semalam itu Rp 61 miliar (untuk perbaikan jalan dan jembatan), tapi tahun ini aku usahakan supaya dinaikkan Rp 150 miliar," sebutnya.
Terkait jembatan berlubang di Namu Ukur, Ondim mengaku mendapat laporan dari Camat Sei Bingai jika ada orang-orang tertentu yang sengaja merusak jembatan. Agar mereka melakukan kutipan atau pungli di jembatan rusak tersebut.
"Aku dapat laporan dari camat aku di sana, ada juga sekelompok kecil orang yang memanfaatkan itu (jembatan berlubang), merusak itu dengan sengaja supaya ngutip-ngutip begitu, itu ada ku dengar yang ditangkap juga," tutupnya.
Sebelumnya, Ibu dan anak terjatuh ke sungai saat melewati lubang menggunakan sepeda motor di Jembatan Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Akibatnya, ibu dan anak itu mengalami luka-luka.
Kapolsek Sei Bingai AKP Japaris mengatakan kejadian itu berlangsung pada Selasa (4/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Ia menyampaikan, ibu itu bernama Anggi Puspa (40) dan anaknya berinisial A (9), warga Desa Mekar Jaya.
"Korban membawa sepeda motor BK 2179 AGG. Awalnya korban melewati jembatan Namu Ukur yang sudah dalam keadaan berlubang," kata Japaris kepada detikSumut, Selasa (4/7/2023).
Simak Video "Video Perjuangan Guru Merangin Seberangi Jembatan Gantung dengan Berpijak di Tali"
[Gambas:Video 20detik]