Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons soal siswa SD berinisial B yang tewas usai dipukul dan dirundung oleh kakak kelas yang belakangan diketahui merupakan teman di lingkungan rumah. Bobby menilai jika anak-anak tidak ada niatan untuk melukai, mereka hanya meniru.
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sudah mendapatkan laporan soal perundingan itu. Bobby mengaku jika peristiwa perundungan itu bukan di areal sekolah.
"Saya dapat info, dapat laporan, pertama bullying ini bukan terjadi di lingkungan sekolah, jadi tolong isunya ini bukan di lingkungan sekolah tapi di sekitar rumah, jadi teman-teman dari tetangganya lah kalau kita bilang," kata Bobby Nasution usai paripurna di DPRD Medan, Senin (3/7/2023).
Bobby menyayangkan adanya aksi perundungan itu. Bobby menilai jika anak-anak tidak mempunyai niatan untuk melukai, mereka hanya meniru.
"Ini kita tetap sayangkan karena seharusnya waktu bermainnya anak-anak di umur-umur bermainnya anak-anak mencotohkan yang kurang bagus ini yang harus kita kurangi, karena kan anak-anak kita ini hanya meniru, bukan ada maksud, bukan ada keinginan untuk melukai, tapi ini hanya meniru," ucapnya.
Sehingga Bobby meminta agar kegiatan-kegiatan yang tidak baik seperti geng motor dan begal harus dihilangkan dari Medan.
"Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang mencontohkan yang kurang baik di Kota Medan seperti begal, geng motor harus betul-betul bukan kita tekan tapi kita hilangkan," tutupnya.
Sebelumnya, peristiwa memilukan menimpa siswa kelas 1 SDN 13 berinisial (B), asal Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. B meninggal dunia usai mengalami perundungan dan pemukulan diduga oleh kakak kelasnya.
Pantauan detikSumut, pada Rabu (28/6) siang, terlihat sejumlah warga mendatangi rumah duka untuk berempati atas meninggalnya B. Di dalam rumah duka, tampak Yusraini (37) selaku ibu B terduduk lemas meratapi kepergian anaknya.
Saat diwawancarai, Ibu korban, Yusraini (37) menceritakan B meninggal dunia di RSUP Pirngadi pada Selasa (27/6) malam. Masih diingatnya, sebelumnya B sempat mengaku dipukuli dan dirundung oleh kakak kelasnya. Pengakuan B itu selepas pulang sekolah pada Kamis (22/6).
Setelah itu, ia langsung mendatangi orang yang dimaksud B. Sayangnya, orang yang dimaksud tidak mengaku. Bahkan, persoalan itu juga sudah disampaikannya kepada orang tua terduga pelaku.
"B bilang badannya sakit-sakit semua. Malamnya dia demam. Terus, dia juga tidak mau makan dan minum. Cuma kita paksa lah, paling tiga sendok dia mau makan. Setelah itu, kita bawa ke tukang kusuk," ujarnya.
(astj/astj)