Satpam Gereja Katedral Medan, Dohot Situmorang, melaporkan Kepala Lingkungan (Kepling) VII, Kelurahan Aur bernama Peno ke Polsek Medan Kota. Peno dan rekannya diduga menganiaya Dohot hingga babak belur.
Dohot menceritakan awal mula kejadian penganiayaan yang dialaminya pada Minggu (25/6) sekitar pukul 23.30 WIB di depan Gereja Katedral di Jalan Pemuda. Ketika itu Dohot mendengar ada orang yang marah-marah ke penjaga toko di depan tempatnya bekerja.
"Saya kan sekuriti Gereja Katedral, sekitar hampir jam 12 malam aku dengar ribut-ribut di seberang jalan penjaga toko Asia Jaya, karena penjaga toko itu kan sudah kawan dekat lah," ujar Dohot kepada detikSumut, Selasa (27/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dia sempat bertanya kepada orang yang memerahi temannya itu. Belakangan dia tahu orang yang memerahi temannya adalah Kepling bernama Peno.
Dalam pembicaraan itu, kata Dohot, temannya dituduh membuang sampah sembarangan. Karena itulah temannya dimarahin dengan tidak karuan.
Karena penjaga toko itu teman dekatnya, Dohot berusaha membela. Dia meminta untuk dilakukan pengecekan CCTV untuk melihat apakah benar temannya yang membuang sampah sembarangan.
Mendengar usulan itu, Dohot menyebut Peno marah hingga mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepadanya. Bukan hanya itu dia juga didorong-dorong kepling sambil bertanya apakah Dohot tidak mengenalnya.
"Hanya itu aku ngomong, habis itu aku sudah diserang dengan kata-kata tidak senonoh lah, 'kau...kau siapa rupanya?', 'aku sekuriti gereja bang', 'jadi kalau kau sekuriti gereja kenapa? kau nggak tanda aku siapa?'," jelasnya.
Dohot mengaku didorong sampai ke dinding toko. Setelah mentok, Dohot dicekik dan diludahi oleh kepling.
"Mentok lah di dinding toko, dicek, habis itu diludahi aku, diludahi," imbuhnya.
Tidak berapa lama, datang satu orang temannya kepling. Selanjutnya kedua teman keplling mendorong Dohot hingga terjatuh. Kemudian, kepling dan temannya yang belum diketahui namanya itu akhirnya memukul Dohot hingga pelipis mata sebelah kanan terluka.
Setelah dipukul, Dohot mencoba menyelamatkan diri dengan berlari menuju Gereja Katedral. Saat itu, Pastor Gereja Katedral yang berada di dalam gereja melihat Dohot dan meminta agar masuk ke dalam. Dohot tetap dikejar dan ditendang oleh kepling tepat di hadapan pastor.
"Kebetulan mungkin udah didengar pastor kan (ada ribut-ribut), lalu dibilangnya 'eh Pak Tumorang masuk aja, kenapa di situ kau, ngapain, masuk-masuk', di situ pun aku masih dikejar sambil ditendangnya (kepling), padahal itu sudah Pastor lo, dia (kepling) tidak mau tahu juga," ujarnya.
Setelah peristiwa itu, Dohot bersama temannya kemudian langsung berobat ke rumah sakit. Dohot kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Kota dengan nomor laporan: STTPL/B/439/VI/2023/SPKT/SEK MEDAN KOTA.
Dohot Sebut Pelaku Minta Berdamai. Baca Halaman Berikutnya...
Pada hari Senin (26/6), Kepling VII bersama kepling lain dan orang Kelurahan Aur mendatangi Dohot. Mereka meminta agar kasus tersebut tidak dilanjutkan dan bersedia memberikan pengobatan, namun Dohot menolak.
"'Jangan lah sampai dilanjutkan (LP), kami bersedia kok membayar uang pengobatan', ku bilang, aku tetap lanjut proses hukumnya," tutupnya.
Sementara itu Kabag Tata Pemerintahan Setda Kota Medan, Andi Mario, sudah mendapat kabar adanya peristiwa penganiayaan itu. Namun cerita yang diterima Mario, pelaku penganiayaan bukan kepling.
Oleh karena itu Pemkot Medan saat ini tengah menelusuri informasi tersebut. "Sedang kita telusuri soal itu (kepling aniaya satpam Gereja Katedral)," kata Andi Mario kepada detikSumut, Rabu (28/6/2023).
Sebab, menurut informasi yang mereka terima, ada beberapa versi terkait peristiwa itu. Sehingga perlu untuk mengetahui lebih dalam.
"Karena ada beberapa versi, ada yang bilang kepling yang mukul, ada yang bilang teman kepling, jadi kita dalami dulu," ucapnya.
Saat ditanya langkah apa yang akan diambil oleh Pemkot jika benar kepling aniaya, Andi enggan memberikan jawaban yang lugas. Andi mengaku akan koordinasi terlebih dahulu dengan pimpinannya.
"Nanti saya koordinasi dulu dengan pimpinan," tutupnya.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)