Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyampaikan progres pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. Dia mengatakan pembangunan fly over yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok tersebut sedang dalam masa persetujuan izin prakarsa.
Nantinya, proyek itu akan dikerjakan dengan mekanisme KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha).
"Alhamdulillah, kami selalu meng-update pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini. Artinya, proses-prosesnya sudah dilalui dan terus berjalan. Seperti kajian prafeasibility study (FS) atau prastudi kelayakan, Letter of Interest, kajian studi kelayakan dan evaluasi studi kelayakan. Sekarang sedang masa persetujuan atau izin prakarsa," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi VI DPR ini menyebut izin prakarsa dalam penyusunan kebijakan harus memenuhi empat syarat. Yakni urgensi dan tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur, dan jangkauan serta arah pengaturan.
"Nah, pembangunan Flyover ini pastinya sudah memenuhi ha-hal tersebut, karena sangat dibutuhkan masyarakat Sumbar," paparnya.
Politisi Partai Gerindra menyebut untuk tahap pertama, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 2,7 triliun untuk lokasi Panorama 1. Dana ini termasuk untuk evaluasi kesepakatan rencana biaya pelaksanaan (RBP) Konstruksi, pemenuhan dokumen KA-ANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan) dan pemenuhan dokumen DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah).
Andre mengatakan pihaknya terus meng-update dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, direksi PT HK dan dirjen di lingkungan KemenPUPR, seperti Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dan lainnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan latar belakang pembangunan flyover Sitinjau Lauik. Yaitu lantaran area sepanjang 1,8 Km itu berada pada jalan utama yang menghubungkan Padang dan Solok dengan panjang ruas total sekitar 53 Km. Jalur itu menghubungkan Sumbar dengan Jambi dan jalur Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ke Pulau Jawa.
"Insyaallah proses akan terus berjalan dan Sumbar akan memiliki flyover baru yang bisa dinikmati. Seperti manfaat ekonomi yang akan mempengaruhi peningkatan produktivitas, penghemat waktu, pengurangan biaya dan operasional kendaraan. Manfaat lingkungan juga didapat, seperti pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas," kata Andre.
Di sisi lain, Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini mengatakan Sumbar juga akan mendapatkan manfaat sosial berupa pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas.
"Kami sebagai anggota DPR asal Sumbar akan terus fokus mengawal dan mengawasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini," kata Andre.
Seperti diketahui, flyover Sitinjau Lauik yang berlokasi di Panorama 1 ini akan dibangun sepanjang 2,78 Km. Dalam pembangunannya dibutuhkan 4 jembatan untuk menuntaskannya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir dan Andre Rosiade telah meninjau lokasi rencana pembangunan. Erick juga sudah menyetujui pembangunan fly over yang menjadi kunci mengurai kemacetan dan longsor di jalan ekstrem itu.
Dia menilai fly over di jalur tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan dan rawan kecelakaan di sana. Karena itu, dia pun menurunkan salah satu BUMN yakni Hutama Karya (HK) untuk persiapan pembangunan fly over.
"Pembangunan flyover Sitinjau Lauik kami dari BUMN mendukung penuh dengan menurunkan HK," kata Erick.
(akd/akd)