Partai Golkar Sumut menyebut Musa Rajekshah (Ijeck) mengalami kerugian selama berpasangan dengan Edy Rahmayadi selama menjabat di Pemprov Sumut. PDIP membela Edy Rahmayadi dengan meminta Golkar tidak kekanak-kanakan.
"Soliditas antar seluruh pejabat dalam membangun Sumut menuju visi Sumut bermartabat yang diusung Edy-Ijek, terutama dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang merupakan prioritas di akhir masa jabatan Gubsu dan Wagubsu," ucap Wakil Ketua Bidang Komunikasi PDIP Sumut, Aswan Jaya, Rabu (21/6/2023).
"Jangan kekanak-kanakan dalam melihat berbagai dinamika yang terjadi, bersinergi lah terus dan bangun komunikasi politik yang dewasa untuk tetap fokus menyelesaikan tugas dengan baik," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aswan mengatakan, pilihan Edy Rahmayadi maupun Musa Rajekshah untuk tidak berpasangan lagi jika maju di Pilgub 2024 adalah hak. Aswan mengatakan kontestasi Pilgub Sumut 2024 juga masih lama sehingga perpolitikan menuju Pilgub Sumut 2024 itu masih sangat dinamis.
Aswan kemudian menyebut menangnya pasangan Edy dan Ijeck di Pilgub Sumut 2018 tentu menguntungkan kedua orang tersebut. Sehingga menurutnya tidak ada pihak yang dirugikan dalam hal tersebut.
"Yang pasti bahwa pasangan Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah) pada Pilgubsu lalu sama-sama saling menguntungkan dan menang. Jadi siapa yang dirugikan?," ucap Aswan.
Aswan mengatakan, komunikasi yang buruk antar elite politik di Sumut yang terjadi saat ini akan merugikan masyarakat.
"Kalau terus-terusan begini bentuk komunikasinya, maka yang dirugikan justru rakyat Sumut karena mendapati pimpinannya yang tidak solid dan proses pembangunan," jelasnya.
Untuk diketahui, Golkar merupakan pengusung pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di Pilgub Sumut 2024. Sementara PDIP saat pemilihan gubernur itu mengusung pasangan Djarot dan Sihar Sitorus.
Sebelumnya diberitakan, Golkar Sumut mengaku Gubsu Edy Rahmayadi membawa kerugian ke partai dan ke Musa Rajekshah sebagai Wakil Gubernur Sumut. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM DPD Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir.
Riza mengatakan itu menanggapi pernyataan Edy yang tak mau lagi berpasangan dengan Musa Rajekshah (Ijeck) jika maju lagi pada Pilgub Sumut 2024.
"Ya baguslah dia tidak maju lagi dengan Ijeck. Alhamdulillah, karena sebagai partai pengusung, (Edy) lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya bagi Partai Golkar," kata Riza Fakhrumi Tahir kepada detikSumut, Senin (19/6).
Riza mengatakan hal itu karena menilai semua pernyataan dan keputusan Edy emosional. Sehingga membuat Ijeck yang merupakan Wakil Gubernur Sumut sekaligus Ketua Golkar Sumut merugi.
"Selalu pernyataan-pernyataannya, kebijakan-kebijakannya emosional semua, merugikan Ijeck sebenarnya berpasangan dengan Edy Rahmayadi ini," ucapnya.
(afb/afb)