Kader Demokrat Sumut Kritik Pedas Moeldoko: Pengecut, Maling

Kader Demokrat Sumut Kritik Pedas Moeldoko: Pengecut, Maling

Goklas Wisely - detikSumut
Senin, 12 Jun 2023 18:13 WIB
Ketua Demokrat Sumut, Lokot Nasution (baju putih) besama kader Demokrat di Medan meminta MA menolak PK yang diajukan Moeldoko. (Goklas Wisely/detikSumut)
Ketua Demokrat Sumut, Lokot Nasution (baju putih) besama kader Demokrat di Medan meminta MA menolak PK yang diajukan Moeldoko. (Goklas Wisely/detikSumut)
Medan -

Sejumlah kader Demokrat di Sumatera Utara memberikan kritik pedas kepada Kepala Staf Kepresidenen (KSP) Moeldoko yang mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA). Moeldoko sampai disebut pengecut hingga maling partai.

Kritik itu disampaikan melalui mimbar umum yang digelar di halaman DPD Partai Demokrat Sumut. Secara bergantian kader Demokrat berorasi.

Wakil Ketua Demokrat Sumut, Akhyar Nasution, mengatakan sebagai kader mereka tetap loyal dan patuh kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah partai politik yang dibangun dari struktur partai. Jadi kalau ada yang ingin membajak partai dengan kekuatan hukum, itu adalah seorang pengecut," ujarnya, Senin (12/6/2023).

"Jadi dalam hal ini, kami minta kepada saudara Moeldoko punya malu lah. Saudara Moeldoko, wajah anda itu ditonton seluruh Indonesia bahwasannya anda akan menjadi maling partai," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan agar Moeldoko tidak mempermalukan anak dan cucunya ke depan akibat tindakan PK yang dilakukan saat ini. Ia meminta agar Moeldoko menjadi orang terhormat di negeri ini.

"Saudara jadi Panglima TNI karena diangkat oleh Pak SBY. Di mana penghargaanmu terhadap orang yang mengangkat harkat dan martabatmu di negara ini," sebutnya.

"Jangan lah saudara menjadi Tunggul Ametung. Anda akan dikutuk tujuh keturunan. Sabar lah kalau anda ingin jadi Ketum partai, bangun lah sebuah partai. Jangan copet partai yang sudah ada dengan kekuasaan yang sekarang anda miliki," sambungnya.

Moeldoko Diminta Insaf. Baca Halaman Berikutnya...

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu mengingatkan kepada Moeldoko agar insaf di umur yang sudah berusia 70 tahun-an.

"Jadi kapan lagi dirinya insaf. Untuk membayar segala perbuatan yang dilakukannya berbentuk dosa. Kan sudah waktunya Pak Moeldoko ini berpikir luas. Kapan lagi coba? Usianya udah di ambang batas ini," ungkapnya.

Selanjutnya, Ketua Demokrat Sumatera Utara, M Lokot Nasution menyebutkan hari ini pihaknya ingin keadilan. Ia sampaikan bagaimana mungkin ada manusia yang tidak punya KTA, tapi mau jadi ketua umum.

"Kita hari ini hanya ingin keadilan. Bagaimana mungkin ada manusia yang tidak punya KTA, kok (mau) jadi ketua umum. Kan gila," sebutnya.

Lokot juga mengingatkan kepada partai lain bahwa tindakan Moeldoko ini bukan hanya kejahatan untuk partai Demokrat. Tapi, kejahatan untuk membunuh demokrasi.

"Dan untuk kawanku di partai lain. Ini kejahatan bukan hanya untuk partai Demokrat saja. Tapi ini kejahatan Demokrasi. Ini membunuh Demokrasi," ujarnya.

"Besok lusa jangan salah kan kalau PDIP diambil si Polan yang gak ada di Sipol, KTA-nya. Golkar atau partai lain siap-siap saja. Kalau perlakukan seperti ini terus dibiarkan oleh negara hari ini," tambahnya.

Lokot membeberkan sebelumnya sempat ngobrol dengan AHY. Ia memberikan pendapat ke AHY bahwa tidak yakin dengan proses hukum terhadap PK Moeldoko. Ia pun merasa khawatir dan meminta arahan kepada AHY.

"Apa kata Ketum? Iya bang, kalau negara ini tidak berpihak kepada kebenaran, kita akan menuntut keadilan di jalanan," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads