Setiap wanita dewasa pasti akan mengalami yang namanya menstruasi. Banyak penelitian mengatakan nyeri pada saat haid merupakan hal yang sering dirasakan wanita pada saat menstruasi, tepatnya pada bagian perut bawah.
Penelitian pada Journal of Pharmaceutical Care and Sciences mengenai "Evaluasi Penanganan Nyeri Haid (Dysmenorrhea) dengan Protection Motivation Theory" menjelaskan, terdapat beberapa gangguan yang sering dialami oleh para wanita pada saat haid, seperti:
- Premenstrual tension (ketegangan sebelum haid)
- Mastodinia (rasa nyeri pada payudara)
- Mittelschmerz (rasa nyeri saat ovulasi)
- Dysmenorrhea (rasa nyeri saat menstruasi
Ada 3 hal mengenai nyei pada haid yang perlu detikers perhatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penyebab terjadinya nyeri haid
Penyebab terjadinya nyeri pada haid di akibatkan kontraksi pada dinding rahim sehingga terjadi penekanan pada pembuluh darah di sekitar dinding rahim. Kontraksi ini dipicu oleh hormon prostaglandin. Disritmik miometrium yang menimbulkan beberapa gejala seperti nyeri ringan sampai berat dan disertai dengan tanda mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala, dan kadang sampai pingsan.
2. Mengetahui seberapa parah nyeri yang dialami
Nyeri pada haid sudah menjadi hal wajar yang dirasakan pada saat menstruasi. Jika nyeri pada haid masih dapat ditahan, berarti nyeri tersebut masih dikatakan normal. Namun, jika mengalami nyeri yang luar biasa sehingga dapat menganggu kegiatan atau aktivitas kamu dapat dikatakan nyeri berlebihan (dysmenorrhea).
3. Mengetahui perbedaan nyeri normal dengan tidak normal
Dysmenorrhea memiliki faktor endokrin yang menentukan kontraksi uterus berlebihan atau tidak. Jika prostaglandin berlebihan dilepaskan, maka selain merasakan nyeri pada haid atau dysmenorrhea akan ada efek lain yang ditimbulkan seperti muntah dan diare. Jenis nyeri tersebut dapat dikatakan bahwa penderita mengalami endometritis, hal tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab dari nyeri tersebut terjadi dikarenakan rahim terbalik sehingga darah haid sulit keluar, terdapat benjolan besar atau kecil pada dinding rahim, infeksi pelvis dan endometritis, dan terkadang terjadi karena pemakaian spiral. Penyakit dysmenorrhea lah yang menyebabkan kemampuan wanita untuk hamil, jadi ketika merasakan nyeri haid yang ringan atau sedang belum tentu kamu akan sulit hamil ya!
Cara Penanggulangan Nyeri Pada Haid
Hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada haid, seperti:
- Melakukan pijatan lembut dengan menggunakan tangan pada bagian yang nyeri
- Kompres menggunakan suhu air panas berkisar 43-46 derajat Celcius
- Melakukan proses distraksi seperti penglihatan ( menonton televisi), pendengaran (mendengarkan musik).
Nyeri haid dapat dikurangi dengan menghambat impuls saraf agar tidak sampai ke otak, antara lain dengan memberikan obat berupa analgesik atau obat anti peradangan atau obat lain yang menghambat biosintesis prostaglan.
Nah detikers, jaga kesehatan dan tangani lebih dini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi ya, semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis Herlyn Agnes, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(nkm/nkm)