Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengungkapkan bahwa banyak kepala sekolah (Kepsek) yang ganti mobil usai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) cair. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar mengaku tidak tahu soal adanya temuan kepala sekolah ganti mobil setelah dana BOS cair.
"Belum (tahu kalau ada temuan Kepsek ganti mobil setelah dana BOS cair), ini baru saya dengar ini," kata Laksamana Putra Siregar kepada detikSumut, Jumat (9/6/2023).
Putra mengatakan akan menelusuri lebih dalam soal apa yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota Medan itu. Pihaknya akan melakukan monitoring dana BOS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ini memang sudah disampaikan oleh Pak Wakil (Wali Kota Medan), kita akan telusuri lebih dalam, kita akan tindaklanjuti dengan langsung melakukan monitoring," sebutnya.
Saat ini, kata Putra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sedang bekerjasama dengan Inspektorat untuk sinkronisasi dana BOS. Agar penggunaan dana BOS sesuai dengan petunjuk pelaksanaan teknis.
"Memang saat ini kita sedang bekerjasama dengan pihak Inspektorat, melakukan harmonisasi sinkronisasi dana BOS itu sendiri agar sesuai petunjuk pelaksanaan teknisnya," ucapnya.
Hal itu untuk memastikan dana BOS yang diperuntukkan untuk tiga terealisasi. Yaitu untuk sarana prasarana, peningkatan mutu, dan penggajian guru dan tenaga kependidikan.
"Sehingga memang dana BOS yang diperuntukkan untuk PPPK tiga hal, yaitu sarana prasarana, peningkatan mutu, dan satu lagi untuk gaji SDM baik itu guru maupun tenaga kependidikan," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengungkapkan bahwa banyak kepala sekolah (Kepsek) di Medan yang ganti mobil usai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) cair. Kondisi itu ditemukan di banyak kepala sekolah SD maupun SMP di Medan.
Hal itu diungkap Aulia pada podcast yang ditayangkan oleh akun YouTube @The One And Only. Awalnya Aulia mengkritik soal kebijakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibebankan ke pemerintah daerah.
"Jangan jadikan wacana-wacana yang membuat rancu di daerah masing-masing, jangan semua, jangan sor-sor aja ngomong, saya terus terang, saya berhadapan langsung dengan Menteri Pendidikan juga nggak takut," kata Aulia Rachman di akun YouTube @The One And Only yang dikutip detikSumut, Kamis (8/6/2023).
Tim detikSumut sudah mendapat izin dari pemilik akun untuk mengutip isi dalam konten tersebut.
Setelah itu, Aulia membahas soal pembiayaan PPPK dibebankan kepada pemerintah daerah bisa membuat keributan. Sebab pemerintah daerah tidak sanggup untuk membiayai PPPK tersebut.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Aulia mengaku memiliki saran yaitu dengan menggunakan dana BOS. Karena dana BOS tersebut memang diperuntukkan untuk murid dan guru.
Namun Aulia mengungkapkan, ternyata setiap dana BOS keluar, Kepsek malah ganti mobil. Hal itu dilakukan di sekolah yang memiliki jumlah murid yang banyak.
"Dana BOS ini bukan untuk Kepsek, dana BOS ini untuk murid dan guru, tapi setiap sekolah nya banyak, dana BOS itu dapat oleh kepala sekolah, kepala sekolahnya ganti mobil, seitanrojim namanya ini," ungkapnya.
Aulia menegaskan jika Kepsek ganti mobil setelah dana BOS keluar merupakan fakta. Banyak temuan soal hal tersebut.
"Ini fakta, kalau saya ngomong apa adanya, memang betul dan ini temuan, berapa banyak temuan," tegasnya.
(dhm/dhm)