Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meminta masjid tak dijadikan lapak untuk berpolitik praktis. Apalagi pada tahun politik seperti saat ini.
"Tentunya kita mengimbau masjid ini, kita dengar dari ustadz tadi dijadikan tempat beribadah, tempat menimba ilmu," terang Gatot ditemui di lokasi peresmian Masjid Rosna, Riau, Kamis (8/6/2023).
Gatot meminta masjid tidak dijadikan tempat berpolitik. Apalagi, menjelang Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan jadikan masjid tempat memecah belah bangsa ini. Jangan masjid ini diisi oleh ujaran-ujaran kebencian. Terlebih kita sebentar lagi mau melaksanakan pemilu serentak, baik pilpres, pileg serta pilkada," kata Gatot.
Gatot yang besar di Pekanbaru meminta masjid dijadikan tempat kesejukan dan menularkan nilai-nilai toleransi. Termasuk nilai moderasi beragama.
"Jadikan masjid tempat kesejukan kepada kita semua. Tularkan semua nilai toleransi, nilai moderasi beragama melalui masjid ini, melalui tempat ibadah yang dibangun hari ini," kata Gatot.
"Sehingga ke depan khususnya di wilayah Riau ini terwujud situasi yang aman, damai, kondusif dan sejuk dalam pelaksanaan pnmilu 2024 nanti. Jangan gunakan masjid untuk memecah belah sesama kita," katanya.
Gubernur Riau Syamsuar mengaku setuju dengan ceramah ustaz terkait penggunaan masjid. Ia berharap masjid tidak digunakan sebagai lapak berpolitik.
"Saya setuju apa yang disampaikan pak ustaz. Saya setuju, ini memang tahun politik, tapi masjid jangan kita gunakan (untuk politik). Apalagi nanti bisa memecah belah umat," kata Syamsuar.
Syamsuar memastikan hingga saat ini situasi masih kondusif. Bahkan ia minta masyarakat sama-sama menjaga situasi tersebut hingga pemilu mendatang
"Alhandulillah Pak Wakapolri nanya pada saya 'Bagaimana situasi politik di Riau?', sampai saat ini situasi di sini aman dan kondusif. Kita akan pertahankan sampai pemilu mendatang," katanya.
(ras/dpw)