Keistimewaan Puasa Arafah, Menghapus Dosa Setahun Lalu dan yang Akan Datang

Keistimewaan Puasa Arafah, Menghapus Dosa Setahun Lalu dan yang Akan Datang

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Minggu, 04 Jun 2023 20:36 WIB
Ilustrasi Haji
Ilustrasi haji. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70)
Medan -

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang memiliki keistimewaan dari puasa sunnah lainya. Sebab, puasa ini hanya dikerjakan di hari yang bertepatan dengan momentum Wukuf di Arafah.

Dikutip dari ceramah Ustaz Adi Hidayat di laman YouTubenya, ia menjelaskan Rasulullah memberikan arahan kepada umat Islam untuk melakukan ibadah puasa pada 9 Dzulhijjah sebelum Idul Adha 10 Dzulhijjah.

"Nabi memberikan arahan kepada kita dalam momentum ini, kita diminta Rasulullah untuk menunaikan ibadah spesifikasi berupa puasa," ucap Ustaz Adi Hidayat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak main-main, pahalanya bisa mengugurkan dosa setahun lalu dan bisa menjaga kita dari perbuatan dosa setahun yang akan datang," sambungnya.

Rasulullah memberikan arahan ini kepada umat Islam untuk menjalankan puasa Arafah bagi yang belum mampu untuk menjalankan ibadah haji dan melakukan Wukuf di Arafah.

ADVERTISEMENT

Seperti orang yang sedang melakukan wukuf di Arafah, kata Ustaz Adi Hidayat, seluruh umat Islam yang sedang menjalani ibadah haji mereka mengakui kesalahannya, mengakui segala dosa yang dilakukannya.

Begitu juga dengan puasa Arafah, umat Islam dalam menjalankannya harus juga seperti orang yang sedang wukuf di Arafah.

"Orang yang belum sempat melakukan ibadah haji, pada momen yang sama Rasulullah meminta kita untuk melakukan puasa Arafah, dan mengisi puasa seperti orang wukuf, mengakui kesalahan, mengakui dosa-dosa dan berkomitmen untuk meninggalkan dosa," terang Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan maksud dari pahala menjalankan puasa Arafah yakni mendapatkan pahala pengampunan dosa setahun yang akan datang.

Dalam ceramahnya itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, jika orang yang menjalankan puasa Arafah namun setelah menjalankan puasa Arafah masih bisa dan mudah menjalankan dosa kembali maka ada yang salah saat dia menjalankan ibadah puasanya.

"Harus dipahami ya, maksud dari pengampunan dosa setahun ke depannya. Orang yang menjalankan puasa Arafah akan dijaga dari perbuatan dosa ke depannya. Namun, jika masih mudah melakukan dosa, maka ada yang salah pada puasa orang tersebut," ucap Ustaz Adi Hidayat.

Karena istimewanya puasa Arafah ini, maka umat Islam yang menjalankannya haruslah dipenuhi dengan keikhlasan. Sama seperti orang yang sedang melakukan ibadah haji dan Wukuf di Arafah.

"Mereka Wukuf di Arafah, penuh renungan dengan dosanya, dengan kesalahannya, dan pulang semoga tidak melakukan dosa kembali. Begitu juga menjalankan ibadah puasa Arafah, harus seperti mereka yang sedang ibadah haji," tutupnya.

Maka dari itu, untuk umat Islam yang belum mampu menunaikan ibadah haji dan Wukuf di Arafah. Mari bersama mendapatkan keistimewaan puasa Arafah ini pada 9 Dzulhijjah sebelum hari raya Idul Adha di 10 Dzulhijjah.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads