Ada Pelakor di Puskesmas di Medan, Bisa Bikin Pria Stop Merokok

Ada Pelakor di Puskesmas di Medan, Bisa Bikin Pria Stop Merokok

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 01 Jun 2023 14:31 WIB
Seorang perempuan mematahkan bayang rokok.
Ilustrasi program Pelakor. (Foto: Thinkstock)
Medan - Bagi sebagian besar orang, istilah pelakor mungkin berkonotasi negatif. Namun, pelakor satu ini justru bisa bikin pria berhenti merokok. Kok bisa?

Program Pelakor ini dibuat oleh Puskesmas Tegal Sari di Medan Denai, Kota Medan. Pelakor pada program ini adalah akronim dari Pelaksanaan Totok Cegah Rokok. Program ini diluncurkan dalam momentum Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kemarin.

Kepala UPT Puskesmas Tegal Sari, Kartika Anggreny mengatakan program Pelakor merupakan salah satu cara agar dapat berhenti merokok.

"Kita berinovasi sesuai visi misi bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution, dengan menghadirkan program Pelakor. Dalam Pelakor ini digunakan dua metode yakni totok dan sugesti agar berhenti merokok," kata Kartika Anggreny dalam keterangannya, Kamis (1/6/2023).

Para petugas yang melaksanakan terapi totok ini telah mendapat pelatihan dari yang berpengalaman di bidang totok bagian tubuh. Bagi perokok yang ingin mengikuti Pelakor, harus memiliki keinginan yang tinggi karena akan menjalani beberapa kali terapi.

Program pelakor yang bisa bikin pria berhenti merokok.Program pelakor yang bisa bikin pria berhenti merokok. (Foto: Istimewa)

"Teknik totok ini dapat berhasil jika perokok mempunyai keinginan kuat untuk berhenti merokok, karena dia harus datang beberapa kali untuk terapi," ucapnya.

Terapi Pelakor akan menstimulasi perokok jika rokok tersebut bau dan tidak enak. Sehingga keinginan untuk merokok akan hilang.

"Hingga ia terstimulasi merasakan bahwa rokok itu bau, tidak enak dan keinginan untuk merokok hilang," ujarnya.

Kartika menyebutkan sudah ada beberapa orang yang menjalani terapi Pelakor ini sejak diluncurkan kemarin. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti terapi Pelakor tidak dipungut biaya apapun.

"Pelayanan Pelamor ini tidak dikenakan biaya apapun, karena inovasi ini tidak membutuhkan biaya melainkan keterampilan dan hal ini merupakan wujud promosi kesehatan dalam upaya pencegahan merokok," sebutnya.

Spesialis dokter gigi ini berharap ke depan akan ada klinik konseling berhenti merokok di Puskesmas Tegal Sari. Sehingga upaya untuk membuat masyarakat berhenti merokok lebih maksimal.

"Setelah ini, UPT Puskesmas Tegal Sari berharap bisa membuka Klinik Konseling Berhenti Merokok sebagai lanjutan dari pengembangan Inovasi ini. Dimana di klinik ini nantinya selain dilakukan terapi juga dapat dilakukan konseling, pengukuran kadar CO dalam paru-paru perokok dan totok secara berkala agar perokok termotivasi untuk berhenti," tutupnya.


(dpw/dpw)


Hide Ads