Warga di sekitar TPA Bantam, Bangkalis, Riau viral karena beramai-ramai mengambil daging dimusnahkan oleh Bea Cukai. Ternyata daging yang diperebutkan warga di tempat sampah itu sudah tak layak konsumsi.
"40 ton lebih dimusnahkan. Tapi kan tidak semua diambil warga, kan ada yang telah dimusnahkan pakai alat berat dan itu yang diambil tidak semua," ujar Kepala Dinas Kominfo Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko, Selasa (30/5/2023).
Hendrik memastikan daging impor ilegal yang telah ditimbun dan jadi rebutan oleh warga sudah tak layak konsumsi. Hanya saja, ada warga memanfaatkan itu untuk dikonsumsi dan dijual lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi daging sudah tidak layak lagi. Tapi kan ada yang mengambil kesempatan dan dibersihkan lagi (untuk dijual). Coba ambil keuntungan saat pemusnahan," katanya.
Tidak layaknya daging dikonsumsi terlihat saat pemusnahan. Bahkan daging sudah ditimbun dalam area TPA Bantan bersama tumpukan sampah.
"Secara kasat mata sudah tidak bagus lagi untuk dikonsumsi. Untuk kesehatan juga tak bagus dikonsumsi makanya dibuang di TPA sampah," katanya.
Imbau Masyarakat Tak Beli Daging Murah
Melihat daging yang sudah tak layak untuk dikonsumsi, Hendrik pun minta masyarakat tidak membeli daging murah. Dia khawatir daging murah yang dijual di pasar berasal dari daging musnahan Bea Cukai.
"Kami imbau masyarakat hati-hati membeli daging di pasar. Kita khawatir daging yang diambil ini dijual lagi," katanya.
Sebagai antisipasi, Pemkab Bengkalis dan jajaran kepolisian sudah melakukan sidak pasar. Hanya saja belum didapatkan hasil sidak bersama tim gabungan.
Video warga membongkar daging dari tumpukan sampah di TPA Bantan, Bengkalis viral di media sosial. Rupanya daging yang dibongkar itu adalah daging impor ilegal asal India.
Dalam video yang diterima detikSumut, terlihat warga beramai-ramai membongkar daging yang telah ditimbun di TPA Bantan. Mereka berebut menarik daging yang telah dimusnahkan oleh Bea Cukai pada Senin (29/5) kemarin.
(ras/astj)