Rusia Akan Kerahkan Anjing Liar ke Ukraina, Ini Alasannya

Internasional

Rusia Akan Kerahkan Anjing Liar ke Ukraina, Ini Alasannya

Tim detikInet - detikSumut
Senin, 22 Mei 2023 01:00 WIB
Anjing liar
Foto: iStock
Jakarta -

Rusia sedang mengaki rencana untuk mengumpulkan anjing liar dan mengirimkannya ke Ukraina. Apa alasannya?

Melansir detikNews, rencana pengumpulan anjing liar oleh Rusia itu untuk membersihkan ranjau darat di Ukraina. Rencana ini dengan alasan banyak kota di dunia memiliki masalah dengan hewan peliharaan yang ditolak dan anjing jalanan yang berburu secara berkelompok.

Di Parlemen Rusia sendiri dalam hal ini mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan semacam eutanasia atau suntik mati anjing tunawisma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang anggota parlemen senior di Rusia yang pro Putin bernama Fedot Tumusov, punya ide untuk memanfaatkan populasi anjing liar agar dilatih oleh spesialis untuk berperan dalam 'pekerjaan' di medan perang, yakni membersihkan ranjau.

"Kami memiliki banyak ahli anjing di negara kami yang dapat mengajarkan segala macam keterampilan yang berbeda," kata politisi itu seperti dikutip dari Daily Mail.

ADVERTISEMENT

Ide Fedot pun dia lanjutkan dengan menanyakan kepada pemerintah apakah memungkinkan para ahli anjing melatih anjing besar dan agresif dan mengirim mereka ke zona Special Military Operation (SMO).

SMO ini mengacu pada 'operasi militer khusus' yang digunakan Rusia untuk menginvasi Ukraina, sebagai upaya demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

"Biarkan anjing-anjing membantu mengeluarkan yang terluka, dan berpartisipasi dalam pembersihan ranjau," kata Tumusov.

Terkait melibatkan anjing dalam perang seperti rencana di Rusia ini ternyata bukan hal yang baru. Anjing juga dipakai oleh Pasukan Merah yang merupakan kekuatan militer utama Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua. Uni Soviet saat itu berpendapat bahwa anjing liar harus dimobilisasi.

Sementara itu, Tumusov, yang merupakan profesor ekonomi yang mewakili wilayah terdingin di dunia, Yakutia, di parlemen Rusia, telah mendapat sanksi dari banyak negara Barat termasuk Inggris dan Amerika Serikat karena berbagai aturannya yang dinilai pro-perang.

Hal ini didukung Undang-undang baru Rusia yang memungkinkan eutanasia pada anjing tunawisma juga mengizinkan pembunuhan hewan piatu. Aturan ini dipicu insiden kematian seorang anak laki-laki berusia delapan tahun di Orenburg karena serangan sekelompok anjing liar. Undang-undang tersebut juga dapat memutuskan cara mengekang jumlah anjing liar.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads