Anggota DPRD Kuantan Singingi, Aldiko Putra angkat bicara terkait video penghadangan dan penyenderaan Kepala KHP Kuansing, Abriman saat menangkap perambah hutan.
Aldiko membantah telah menghadang Abriman. Dia mengaku punya hak sebagai anggota DPRD untuk mengawasi kerja pemerintah terkait penangkapan dua alat berat yang tengah membuat steking di kawasan hutan lindung tersebut.
"Saya dak ada menghadang. Tugas saya mengawasi pemerintah," kata Aldiko saat dikonfirmasi, Jumat (19/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aldiko mengaku hanya mempertanyakan terkait kerja KPH. Ia menanyakan apakah ada laporan masyarakat terkait konflik di lahan tersebut sehingga perlu dilakukan penangkapan.
"Saya DPRD, hak kami mengawasi fungsi pemerintah. Pertama saya pertanyakan waktu itu apakah masyarakat, saya kan keterwakilan masyarakat mana tahu tanah yang disteking itu ada konflik, saya tanya apakah ada laporan masyarakat," katanya.
Selanjutnya, ia juga meminta surat penangkapan alat berat tersebut. Dia juga menyebut lahan itu sudah dikuasai masyarakat sejak tahun 70-an.
"Mana surat penangkapan alat berat yang sedang mensteking lahan itu. Ketiga itu berada di kebun karet yang sudah tahun 70-an dikuasai masyarakat, punya surat-surat lengkap," katanya.
"Mana yang menyatakan surat keputusan ini dalam kawasan hutan. Pertanyaan balik saya, ada yang bekerja 20 unit dalam hutan kawasan kenapa dibiarkan, tidak bisa dia (Abriman) jawab satupun," katanya.
Ia mengaku bisa menghadirkan surat tanah yang tengah digarap tersebut. Sebagai anggota DPRD Kuansing, Aldiko mengklaim bisa melakukan pengawasan.
"Saya DPRD, tugas saya menghadirkan itu (data). Jangankan KPH, seluruh yang ada di anggaran apapun kami wajib tahu dan saya bisa hadirkan surat tanah masyarakat itu," katanya.
Sebelunnya Kepala KPH Kuantan Singingi, Abriman dihadang dan disandera anggota DPRD bernama Aldiko Putra saat menangkap alat berat yang beroperasi dalam kawasan hutan lindung.
Informasi penyanderaan beredar luas di media sosial dari rekaman video. Terlihat Abriman dimaki sejumlah pria saat penangkapan alat berat di Hutan Lindung Bukit Betabuh, Sabtu (13/5).
"Awalnya kami melakukan penangkapan alat berat di Hutan Lindung Bukit Betabuh. Saya kan turun ke lokasi, saya ada sama teman anggota TNI," kata Abriman kepada detikSumut, Jumat (19/5/2023).
Namun saat akan menuju ke Polsek Hulu Kuantan, ia dikejar dan dihadang puluhan pria. Salah satunya adalah Aldiko Putra.
"Saat kami akan ke Hulu Kuantan, sekitar 100 meter dihadang dan seperti di video itu. Kunci mobil dirampasnya, mobil kan masih hidup. Langsung disuruhnya saya di sebelah, dia yang nyetir," katanya.
Abriman awalnya minta permasalahan itu diselesaikan di Mapolsek Hulu Kuantan. Namun kata Abriman, Aldiko terus mengancam hingga akhirnya ia dibawa ke rumahnya.
"Saya minta bawa ke Polsek Hulu Kuantan, tapi nggak mau dia, dibawa saya ke rumahnya di Hulu Kuantan. Banyak ngomong dia itu, tidak jelas. Kan dia emosi, cakap besar ya kita terdiam juga," katanya.
(ras/nkm)