Proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru menjadi sorotan karena diduga pakai tenaga ahli palsu. Anggaran proyek itu membengkak menjadi Rp 42,9 miliar. Berikut rinciannya.
Dari data yang diterima detikSumut, dana proyek renovasi di kawasan Masjid Raya An-Nur bersumber dari APBD Riau tahun 2022. Dana yang disiapkan sejak awal Rp 40,7 miliar.
Namun di pertengahan jalan, biaya proyek membengkak naik Rp 2,2 miliar atau total menjadi Rp 42, 9 miliar. Tetapi dana itu tak seluruhnya dipakai untuk payung elektrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada delapan item pekerjaan dalam daftar rincian anggaran biaya (RAB) rekapitulasi Adendum II. Termasuk rincian enam unit payung elektrik yang masing-masing item proyek Rp 3.687.874.,719,37.
Selain payung elektrik, ada juga landscape, walkway, tempat wudhu dan pos jaga. Ada pula pengerjaan 2 unit gerbang masuk dan mekanikal elektrikal dengan nilai bevariasi.
Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan membenarkan anggaran tidak seluruhnya dipakai untuk buat payung. Sebab ada item pekerjaan lain dalam proyek tersebut.
"Benar, ada pekerjaan item-item itu (soal delapan item pekerjaan renovasi Masjid Raya An-Nur)," terang Arief saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/5/2023).
Untuk rincian biaya, Arief tidak menyebut secara detail karena beberapa kali terjadi perubahan. Namun yang jelas, untuk nilai unit payung cukup tinggi karena diameter lebih besar.
"Diameter payung di kita (Masjid Raya An-Nur) beda, kita itu 13 meter. Kalau tempat orang ada diemeter 6 meter dan 8 meter," kata Arief.
Besarnya anggaran yang digelontorkan itu turut dibenarkan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Riau, Thomas. Total dana anggaran proyek berikut pajak adalah Rp 42,9 miliar.
"Betul," kata Thomas menjawab soal dana proyek Rp 42,9 miliar.
Dari sembilan item itu, ada satu pos jaga. Pos jaga dibangun dengan kubah di pintu dekat tugu bundaran bambu kuning.
"Yang di posisi gerbang utama yang dari tugu bambu runcing (ada pos jaga pakai kubah)," kata Thomas.
(ras/dpw)