Proyek Payung Elektrik Masjid An-Nur Tak Tuntas, Ternyata Didampingi Kejati Riau

Proyek Payung Elektrik Masjid An-Nur Tak Tuntas, Ternyata Didampingi Kejati Riau

Raja Adil Siregar - detikSumut
Kamis, 04 Mei 2023 15:00 WIB
Payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru, Riau yang rusak.
Payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru, Riau yang rusak. (Foto: Raja Adil Siregar/detikSumut)
Pekangbaru -

Kontrak proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur di Pekanbaru diputus dan dipastikan tak tuntas. Rupanya proyek dengan dana miliaran rupiah itu telah mendapat pendampingan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Informasi diterima detikSumut, proyek itu dikerjakan dengan APBD Riau tahun 2022. Khusus di sisi hukum, proyek didampingi tim Perdata dan Tata Usaha Negara atau Datun Kejati Riau.

Pendampingan dilakukan selama proyek dikerjakan. Pendampingan itu dibenarkan Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Dr Supardi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"No problem, karena pendampingan dari sisi hukumnya," tegas Dr Supardi kepada detikSumut, Kamis (4/5/2023).

Meskipun begitu, Supardi memastikan pendampingan dilakukan setelah dimulai kontrak. Namun terkait proyek diduga pakai tenaga ahli palsu dan kontrak telah diputuskan, Supardi enggan berkomentar.

ADVERTISEMENT

"Itupun (pendampingan hukum oleh Datun) dimulai sudah kontrak," kata Supardi.

Sebelumnya Sekdaprov Riau SF Hariyanto ngamuk karena proyek payung elektrik di Masjid An-Nur tak tuntas jua. Ia menuding tenaga ahli proyek ini palsu.

Hal itu disampaikan SF Haryanto dalam rapat evaluasi di Kantor Gubernur Riau, Selasa (2/5/2023). Rapat tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat dan kepala dinas.

"Saya juga melihat (proyek) Masjid An-Nur, itu sudah jadi pembicaraan nasional. Terus terang saja," kata SF Hariyanto dalam rekaman yang diterima detikSumut hari ini.

SF menyebut proyek tidak kunjung tuntas karena sudah bermasalah sejak awal. Di mana tenaga ahli yang digunakan diduga palsu.

"Saya punya bukti, punya data, punya saksi dan lengkap semua. Karena proses lelang nggak benar, tenaga ahlinya palsu semuanya, saya pastikan," kata SF dengan tegas.

"Saya suruh cek semua, saya dapat informasi palsu semua. Semua palsu, kenapa? Tenaga ahli payung itu harus orang yang ahli, bukan yang dipalsukan," kata SF lagi.

Ia lalu meminta pejabat terkait untuk bisa melakukan audit. Sebab Sekda menilai ada yang tidak beres dengan proyek tersebut.

"Saya sudah bilang pak Kepala Biro, cek itu pak. Saya sudah dapat informasi palsu semua," kata SF.

Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan saat dikonfirmasi mengaku baru tahu soal dugaan tenaga ahli palsu. Bahkan, ia juga masih menunggu hasil audit.

"Kalau itu (tenaga ahli palsu) saya baru tahu semalam. Karena baru kemarin ya kami juga mau tanya ke PPTK, saya juga belum tanya ke PPTK," kata Arief.

Terbaru, Arief memastikan proyek yang dikerjakan PT Bersinar Jesstive Mandiri telah diputus kontrak. Kontrak diputus pada 8 April lalu dan pengerjaan berhenti total.




(ras/dpw)


Hide Ads