Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar menyebut petugas Bandara Kualanamu tidak kompeten. Hal ini buntut dari penemuan mayat di kolong lift bandara Kualanamu pada Kamis (27/4) yang lalu.
"Petugas itu kurang memiliki kompetensi yang baik untuk mengerjakan itu sehingga menjadi sulit dicari, selama tiga hari," ungkap Abyadi, Rabu (3/5/2023).
Abyadi kemudian menjelaskan bahwa pihak bandara seharusnya tanggap saat ada laporan kehilangan pengunjung di dalam bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang perlu jadi catatan yaitu kompetensi pelaksana petugas, harus ahli. Ketika seseorang sudah mengadu, proses aduan itu harus digodok, jadi petugas yang ada di unit itu mesti dikaji lebih jauh, jam berapa hilangnya, itu mungkin yang perlu. Petugas harus punya, nah itu yang belum punya yang menyebabkan akhirnya menjadi lama. Karena tidak kompetensi, akhirnya tidak tergali informasi itu," ujarnya.
Saat disinggung mengenai pemecatan petugas bandara, Abyadi menyebut bahwa hal tersebut merupakan upaya dari perbaikan dan evaluasi bandara secara menyeluruh.
"Kalau saya melihatnya, bagian dari upaya perbaikan saya kira bagus. Ini kan perbaikan secara menyeluruh mulai dari SDM, sarana dan prasarana lainnya," tutur Abyadi.
Namun begitu, Abyadi menyebut saat ini pihaknya akan perlu mengkaji secara mendalam. Terlebih, pihak bandara mengklaim akan melakukan perbaikan secara menyeluruh.
"Yang mereka sampaikan terkait perbaikan menyeluruh yaitu lift itu akan dilihat, berarti agak connect dari yang kita cek langsung dan keterangan tadi, masih perlu pengkajian lah. Lift yang bisa terbuka" itu menjadi kajian evaluasi secara menyeluruh," pungkasnya.
(afb/afb)