Ramadan Usai, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ramadan Usai, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Tim detikHikmah - detikSumut
Minggu, 23 Apr 2023 19:30 WIB
Islamic decoration background with mosque cartoon style, copy space text, ramadan kareem, mawlid, iftar, isra miraj, eid al fitr adha, muharram, 3D illustration.
Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja
Medan -

Bulan Syawal disebut juga bulan peningkatan amal, setelah sebulan umat Islam menjalankan puasa di bulan Ramadan. Lantas apa saja amalan yang bisa dilakukan pada bulan Syawal?

Berbagai amalan yang kita lakukan di bulan Ramadan seperti salat Tarawih, membaca Al-Qur'an, serta menunaikan zakat fitrah dan sedekah seharusnya menjadi kebiasaan yang diteruskan di bulan-bulan berikutnya. Berbagai amalan yang dilakukan saat Ramadan harusnya meningkatkan keimanan kita. Karenanya ketika masuk bulan Syawal, harus ada peningkatan ibadah.

Dalam buku "Kalender Ibadah Sepanjang Tahun" yang ditulis Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dilansir detikHikmah, dijelaskan, bulan Syawal secara harfiah bermakna peningkatan. Artinya, peningkatan ibadah sebagai hasil dari ujian selama bulan Ramadan, yakni adanya peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah setelah Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang muslim yang berhasil meningkatkan amalan pasca Ramadan, tentu disebut berhasil dalam pelaksanaan puasa, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih saleh, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi sesama, lebih khusyuk ibadahnya, dan lainnya.

Salah satu amalan yang dapat dilakukan saat bulan Syawal adalah puasa Syawal atau puasa enam.

ADVERTISEMENT

Dalam buku "Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW" yang ditulis Muhammad Ridho al-Thurisinai, puasa Syawal sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Puasa enam hari di bulan Syawal tersebut merupakan puasa sunnah pelengkap puasa Ramadan. Meski harus dilakukan selama 6 hari, bukan berarti puasa itu harus dilakukan 6 hari berturut-turut, bisa juga dicicil atau terpisah-pisah.

Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِرًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدِّهْرِ.

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti puasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan dia berpuasa setahun." (HR Al-Jamaah selain Al-Bukhari dan An-Nasa'i)

Puasa Syawal ibarat salat sunnah Rawatib penyempurna ibadah. Pada hari kiamat nanti amalan-amalan wajib kita akan disempurnakan dengan perbuatan-perbuatan sunnah.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads