Pasokan air bersih di Batam, Kepri mati pada hari kedua Idul Fitri sejak tadi pagi. Warga yang terdampak pun terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan mencuci piring, membersihkan diri dan memasak.
"Air dari pagi tadi tak mengalir. Mana banyak tamu di Lebaran kedua ibu dari pagi. Jadi susah mau cuci piring dan gelas kotor," kata Aldi warga perumahan Botania Garden, kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Batam, Minggu (23/4/2023).
Aldi yang rumahnya dikunjungi ramai tamu sejak pagi hari terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air galon. Air itu digunakannya untuk mencuci piring dan kebutuhan kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bak di kamar mandi masih ada jadi tadi beli 6 galon untuk untuk cuci piring. Inj kenapa setiap momen hari raya atau libur besar selalu mati air gini," ujarnya.
Sementara itu Kasman warga Kavling Baru, kelurahan Kabil, kecamatan Nongsa mengungkapkan hal yang sama. Ia mengaku kesal karena air di rumahnya mati saat momen lebaran kedua yang masih ramai digunakan untuk silaturahmi.
"Semenjak pengelolaan baru untuk air bersih di Batam selalu mati saat momen hari raya keagamaan. Masalahnya sebelum mati tak ada pemberitahuan jadi kita tak ada persiapan," ujarnya.
Kasman mengatakan dirinya juga terpaksa membeli air bersih isi ulang untuk kebutuhan di kamar mandi. Dirinya terpaksa membeli 8 air galon persediaan di kamar mandi dan untuk cuci piring.
"Tadi beli air galon sudah delapan galon untuk isi bak di kamar mandi dan persediaan buat cuci piring. Emang bikin repot aja," ujarnya.
Kasman berharap kejadian mati air yang sering berulang ini bisa dievaluasi oleh pemerintah. Ia berharap ada perubahan lebih baik kedepannya untuk pelayaran distribusi air bersih.
"Kita harap BP Batam punya sikap tegas untuk air bersih ini karena air kan cukup krusial. Karena semenjak pengelola baru (PT Moya) ini tak ada peningkatan pelayanan malah sering mati di kondisi penting," ujarnya.
Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah mengatakan penyebab matinya air di sejumlah wilayah akibat pemadaman listrik yang terjadi di daerah hulu di DAM Duriangkang, Sei Beduk, Batam. Namun menurutnya saat ini listrik sudah kembali menyala sehingga distribusi air bersih sudah mulai membaik.
"Ada pemadaman listrik tadi pukul 08.53 WIB di instalasi pengelolaan air di Duriangkang. Namun tadi pukul 09.53 WIB listrik sudah mulai menyala," kata Ginda, Minggu (23/4/2023).
Ginda menyebutkan saat ini distribusi air ke beberapa wilayah yang sempat mati air sudah mulai kembali normal. Ia mengakui beberapa wilayah bagian hilir perpipaan memang sedikit lambat.
"Saat ini dalam tahap normalisasi distribusi air di sejumlah wilayah yang terdampak. Mudah-mudahan lebih cepat normalisasi. Yang biasanya agak lama normalnya adalah daerah area hilir area perpipaan dan pelanggan yang di daerah perbukitan, memang membutuhkan beberapa waktu. Botania, Batam Center sudah mulai normal," ujarnya.
"Untuk normalisasi distribusi air ini tidak seperti listrik yang ketika sudah menyala langsung terasa. Kalau air membutuhkan sedikit waktu lebih lama," tambahnya.
Keterangan Foto: Ilustrasi warga membeli air galon untuk kebutuhan rumah tangga saat mati air di Batam.
(dpw/dpw)