Pemkab Asahan menggelar pawai takbiran pada malam Idul Fitri. Warga yang hadir melihat pawai tersebut kecewa karena menganggap kegiatan itu seperti parade mobil rental.
Kegiatan pawai takbiran yang digelar Pemkab Asahan menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu masyarakat di malam lebaran. Sebab, masyarakat bisa menyaksikan aneka mobil hias yang mengumandangkan takbir dengan beragam motif mulai dari bentuk masjid, Ka'bah serta tema lainnya berkaitan dengan Idul Fitri.
Kegiatan itu dilepas Bupati Asahan, H Surya dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari halaman kantor Bupati setempat, pada Jumat (21/4/2023) malam sekitar pukul 20.15 WIB. Di acara itu tak satu pun terlihat dari puluhan kenderaan yang dilepas itu bercorakkan karakter khas mobil hias yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konvoi mobil-mobil malam takbiran itu didominasi oleh kenderaan mini bus ini lebih mirip parade mobil rental. Sebagian mobil terlihat menggunakan plat merah alias milik dinas.
Adapun, yang menjadi sedikit pembeda dan tak mencolok terlihat beberapa mobil dengan bak terbuka diisi oleh sejumlah orang naik di atasnya mengumandangkan takbir dengan pengeras suara. Pada bagian samping mobil terdapat spanduk ucapan selamat lebaran.
Penanda lainnya pada bagian kaca depan mobil ditempel stiker nomor urut menandakan kenderaan yang jadi peserta konvoi malam takbiran itu berasal dari organisasi atau wilayah kecamatan mana.
"Kecewa lah, saya datang bawa keluarga sengaja menunggu di depan gerbang kantor Bupati Asahan ini maksudnya mau lihat mobil hias yang biasanya ada malam takbiran. Tahunya yang lewat mirip parade mobil rental begini," kata Yudi Pane salah seorang warga.
Padahal, menurutnya momen pawai malam takbiran tersebut biasanya selalu ditunggu oleh warga karena hanya terjadi setahun sekali.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Asahan, Syamsudin dikonfirmasi wartawan mengatakan kegiatan malam takbiran sengaja dilakukan sesederhana mungkin.
"Jadi tadi acaranya pak bupati bersama Forkopimda adalah silaturahmi dengan ulama-ulama. Setelah itu dilakukan pelepasan peserta takbiran" kata Syamsuddin.
"Iya memang kali ini beda, malam takbiran ini dibikin yang sederhana saja enggak ada yang mewah-mewah yang penting semarak takbirannya tetap berkumandang, berlangsung khidmat dan lancar, itu saja," ujarnya.
(astj/astj)