Dokter Ahli Spesialis Syaraf, Ridha Dharmajaya mengungkapkan dampak terhadap kesehatan ketika menggunakan gadget. Menggunakan gadget dalam durasi yang lama dapat menyebabkan penyempitan syaraf.
Awalnya Ridha mengatakan bonus demografi saat ini harus dikelola dengan baik, seraya mengantisipasi segala efek negatif yang dapat merusak generasi, di antaranya penggunaan gadget pada anak yang dapat merusak kesehatan.
"Penggunaan gadget yang berlebihan akan menghabiskan waktu lebih banyak digunakan untuk bermain dengan gadget dibanding beraktivitas di alam sekitar," ujarnya melalui keterangan tertulis Rabu (19/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridha menyampaikan itu saat menjadi narasumber Seminar Nasional 'Generasi Berkualitas untuk Indonesia Kuat dalam Gerakan Gadget Sehat' Ridha Dharmajaya yang berlangsung di Aula Tenfku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (18/4). Hadir di antaranya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Dwi Endah Purwanti, para mahasiwa dan siswa SMA/SMK di Kota Medan.
Menurut dia ada beberapa keluhan yang dirasakan pengguna ketika memakai gadget dalam durasi lama.
"Keluhan yang terjadi pada penggunaan gadget ini adalah cepat lelah, kurang konsentrasi, emosi tidak stabil yang sudah dialami oleh banyak anak-anak muda belia saat ini, karena kecanduan game online dan sosmed," katanya.
"Ini menyebabkan tekanan dan penyempitan pada jaringan syaraf terutama pada tulang belakang dan leher," lanjut Guru Besar USU
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut perkembangan teknologi sangat berdampak pada perkembangan generasi muda. Padahal menyebut bonus demografi yang saat ini dimiliki oleh Indonesia, harus dikelola dan dilindungi dari berbagai faktor yang dapat merusak generasi.
Edy mengatakan potensi dari bonus demografi ini dapat diperoleh bila generasi saat ini dapat dididik dengan baik.
"Saya sangat setuju bahwa potensi kita untuk maju berdasarkan bonus demografi ini cukup baik, yakni masuk pada wilayah nomor dua di dunia. Peringkat pertama diprediksi adalah negara India dengan kualitas dan bonus demografi yang dimiliki," katanya.
(astj/astj)