Singapura mengalami lonjakan kasus COVID-19 varian baru dalam sebulan terakhir. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai daerah perbatasan memperketat pengawasan orang masuk dan keluar melalui pelabuhan internasional.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) KKP Kelas I Batam, dr Romer Simanungkalit mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan pengawasan. Orang yang melintas memiliki gejala akan dilakukan pemeriksaan.
"Kita meningkatan pengawasan gejala demam di pelabuhan. Jika kita temukan akan dilakukan pemeriksaan intensif," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk standar operasional pengawasan KKP melakukan pengawasan mengacu pada Satgas COVID-19. Sejauh ini belum ada pengawasan khusus peraturan masih mengacu pada Surat Edaran Nomor 22 dan Nomor 25 Tahun 2022.
"Untuk hal lain, khususnya syarat perjalanan, masih mengacu ke SE Satgas COVID-19 belum ada perlakuan khusus," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Muhammad Bisri mengatakan sejauh ini belum ada aturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah pusat penanganan COVID-19. Aturan masih mengacu pada SE yang lama.
"Belum ada kebijakan baru, baik dari Kemenkes ataupun BNPB. Masih berlaku kebijakan pandemi yaitu masyarakat harus menjaga dirinya dengan disiplin mematuhi Protokol kesehatan," ujarnya.
"Pengawasan di pelabuhan juga belum ada kebijakan pengetatan atau pembatasan tapi diharapkan semua pihak melaksanakan mudik aman dengan mematuhi Prokes," tambahnya.
Bisri menyebutkan bahwa untuk stok vaksin di Kepri sendiri mengalami kekosongan. Namun secara tingkat imunitas masyarakat cukup tinggi berdasarkan hasil survei.
"Varian Arcturus memang cepat tapi dilihat secara fatalitas tidak terlalu begitu tinggi. Yang perlu jadi catatan dari tingkat keparahan meninggal tidak mengalami kenaikan, artinya tingkat keparahan tidak lebih parah dari varian sebelumnya. Tapi kita harus tetap waspada," ujarnya.
Masyarakat diminta dalam melakukan perjalanan terutama arus mudik ini agar selalu menanti protokol kesehatan agar mengurangi resiko tertular COVID-19.
"Memakai masker menggunakan hand sanitizer. Dalam kondisi mudik seperti inj tetap menjaga daya tahan tubuh. Masyarakat harus tetap waspada dengan memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
(dpw/dpw)