Bima Yudho Saputro, pemuda yang mengkritik Lampung 'Dajjal' dan tak maju-maju, lewat akun Instagramnya @awbimax, mengaku ada intimidasi dan ancaman terhadap keluarganya di Lampung Timur. Intimidasi itu dikatakannya dari aparat.
Dalam unggahannya, dia membagikan foto ibunya yang tengah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"The police is coming to my mom's office?? Trying to extradite me? what?," Tulis dia dalam akunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, masih di akunnya, Bima juga membagikan video tentang curhatnya terkait kedatangan polisi ke orang tua nya.
"Sebenarnya gua di sini baik-baik aja, tapi gua takut orang tua gua lho, apalagi bokap gua kan, pokoknya gua liat bokap gua kaya nangis gitukan, bokap gua diancem lho, nyokap gua kaya tenang-tenang aja karena dia bakul jagung doang. Cuma kayak, masa kayak gini banget sih," kata dia sambil menangis.
Dia tidak menyangka hal itu terjadi hanya karena video kritiknya tentang Provinsi Lampung yang viral di media sosial.
"Gua cuma ngritik doang, gua cuma kasih kritik, kalau misalnya gua gak ngomong Dajal gak bakal viral goblok, kalau baik-baik gak bakal viral kayak gitu, gak bakal ditonton belasan juta orang, gak bakalan trending nomor 1 di twitter," lanjut pemuda yang kini tinggal di Australia.
Atas unggahan itu, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim angkat bicara. Lewat akun Instagramnya, wanita yang akrab disapa Nunik itu meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Timur serta DPRD Provinsi Lampung menjamin keamanan dan keselamatan keluarga Bima.
"Lagi nelpon bang nover, bang itu ada orang tuanya anak yang di Australia si Bima, itu katanya dia bikin video orang tuanya terancam. Abang tolong datangi kerumahnya bilang aman, kita backup, semua orang boleh kritik," ujarnya Nunik dalam akun Instagram pribadinya.
Ia pun menyampaikan pesan pada orang tua Bima agar tidak takut dan khawatir. Pihaknya siap membackup jika ada ancaman.
"Jangan khawatir koordinasikan dengan temen-temen di sana. Kalau bisa temui dan komunikasikan dengan Pak Bupati. Titip, dibantu biar merasa aman," lanjut Nunik.
Nunik menegaskan, Pemerintah Provinsi Lampung siap menerima kritik apapun dari masyarakat.
"Jangan khawatir semua orang boleh kok kritik, kalau ada bahasa yang tidak pas, cukup kita benerin aja. Tapi semua orang bebas mengkritik karena kita berdemokrasi. Tolong dibantu ya bang, nanti saya kesana juga," tegas dia.
(nkm/nkm)