Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menemukan kerupuk berwarna mengandung boraks saat sidak di sejumlah pusat takjil di Batam pada momen Ramadan. Penemuan itu didapatkan dari pemeriksaan 150 sampel makanan.
"BPOM Batam melakukan pengawasan takjil dan pengawasan pangan kemasan dalam rangka pengamanan pangan di bulan ramadhan dan menjelang lebaran, telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 150 sampel dan ditemukan 1 sampel kerupuk rambak yg positif mengandung boraks," kata Kepala BPOM Batam Lintang Purba Jaya, Jumat (7/4/2023).
Lintang menjelaskan ratusan sampel pangan yang diperiksa itu ditemukan di salah satu dari enam titik pusat takjil yang didatangi BPOM. untuk jenis kerupuk warna mengandung boraks telah di uji laboratorium. Kemudian untuk sumbernya telah di temukan dan saat ini masih telusuri produsen nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara hanya jenis kerupuk yang mengandung bahan berbahaya. Beberapa sampel yang diuji antara lain tahu, mie, jajanan kue, es buah bakso, otak otak, pempek dan olahan daging lainnya. ," jelasnya.
BPOM batam juga melakukan pengawasan untuk jenis parcel lebaran yang sudah mulai di jual di etalase toko-toko di beberapa lokasi. Dalam pengawasan itu telah diamankan hampir 100 an pcs parcel yang didalamnya ada pangan ilegal.
"Parcel tersebut terdiri dari makanan kering, susu bubuk ilegal kemudian ada juga minuman. Pangan tersebut tidak memiliki izin edar," ujarnya.
Kepala BPOM Batam mengimbau masyarakat agar melakukan pengecekan dan pada produk pangan yang akan dibeli. Ia meminta agar melakukan pemeriksaan terhadap izin edar, kemasan dan kadaluarsa makanan.
"Masyarakat harus jadi konsumen cerdas dan bijak dengan Cek Klik (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kadaluarsa). Bila masyarakat menemukan bahan pangan yang mencurigakan agar dilaporkan ke kami," ujarnya.
(dpw/dpw)