Ini Sosok Pasutri di Lampung Korban Pembunuhan oleh Dukun Mbah Slamet

Lampung

Ini Sosok Pasutri di Lampung Korban Pembunuhan oleh Dukun Mbah Slamet

Tommy Saputra - detikSumut
Kamis, 06 Apr 2023 16:19 WIB
Foto pasutri di Lampung korban pembunuhan oleh Mbah Slamet. (Tommy Saputra/detikSumut)
Foto pasutri di Lampung korban pembunuhan oleh Mbah Slamet. (Tommy Saputra/detikSumut)
Pesawaran -

Sosok Pasutri di Kabupaten Pesawaran, Lampung, yang jadi korban pembunuhan keji oleh dukun pengganda uang, Mbah Slamet terungkap. Keduanya yakni Irsad dan Wahyu Triningsih.

Keduanya diketahui berangkat dari Kabupaten Pesawaran, Lampung ke Padepokan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah usai dikenalkan seorang pria bernama Kijo, warga Lampung Selatan.

Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo, mengatakan Irsyad diperkenalkan dengan Mbah Slamet yang dikatakan bisa menggandakan uang oleh seseorang bernama Kijo, Warga Lampung Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil keterangan dua pihak keluarga korban ini, mereka dikenalkan dengan Mbah Slamet dari Kijo, warga Lampung Tengah di pertengahan tahun 2021. Kemudian mereka diajak ke Padepokan Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Tengah," kata dia, Kamis (6/4/2023).

Kemudian, pada Agustus 2021, Irsyad bersama korban lainnya, Suheri berangkat kembali ke tempat Mbah Slamet dengan membawa istri masing-masing yakni Wahyu Triningsih dan Riani.

ADVERTISEMENT

"Agustus 2021, mereka (para korban) berangkat kembali ke Padepokan Mbah Slamet dengan membawa masing-masing istrinya untuk melakukan penggandaan uang," terangnya.

Usai berangkat ke padepokan pada pada September 2021, kedua korban ini lalu hilang kontak. Terakhir hanya menghubungi pihak keluarga mengabarkan akan segera pulang.

Sebelumnya, kepada keluarga Irsyad mengaku berangkat ke Jawa karena ada yang menawarkan pekerjaan sebagai guru sulam tapis yang merupakan keahliannya.

"Mereka sudah setahun lalu meninggalkan rumah, bilangnya ada yang nawarin kerjaan," kata abang kandung Irsad, Helmi, Rabu (5/4/2023).

Di Pesawaran, Irsyad punya usaha sulam tapis. Ia mengaku kepada keluarga ditawari bekerja sebagai pengajar kursus dengan bayaran perjam.

Kini Irsad dan istrinya menjadi korban pembunuhan sadis dukun palsu tersebut. Keluarga pun berharap jasad korban dapat dipulangkan ke Lampung untuk dimakamkan secara layak. Keduanya meninggalkan dua putri yang masih belia, satu pelajar SMK dan satunya masih usia 3 tahun.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads