Pasutri Lampung 2 Kali Temui Mbah Slamet di Padepokan Sebelum Dibunuh

Lampung

Pasutri Lampung 2 Kali Temui Mbah Slamet di Padepokan Sebelum Dibunuh

Tommy Saputra - detikSumut
Kamis, 06 Apr 2023 11:30 WIB
Tampang Mbah Slamet saat dikeler di lokasi pembunuhan dengan 12 korban di lahan perbukitan Desa Balun, Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Tampang Mbah Slamet saat dikeler di lokasi pembunuhan dengan 12 korban di lahan perbukitan Desa Balun, Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (Uje Hartono/detikJateng)
Pesawaran -

2 pasangan suami istri (Pasutri) asal Kabupaten Pesawaran, Lampung yang jadi korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah ternyata dua kali temui Mbah Slamet sebelum ditemukan tewas dikubur.

Awalnya mereka diperkenalkan dengan Slamet Tohari alias Mbah Slamet oleh seseorang bernama Kijo, warga Lampung Tengah. Kijo mengenalkan Irsan dan Suheri bahwa ada kenalannya dukun pengganda uang di Jawa Tengah pada pertengahan tahun 2021.

"Dari hasil keterangan dua pihak keluarga korban ini, mereka dikenalkan dengan Mbah Slamet dari Kijo, warga Lampung Tengah di pertengahan tahun 2021. Kemudian mereka diajak ke Padepokan Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Tengah," kata Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo, Kamis (6/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban Irsad dan Suheriini merupakan sahabat. Keduanya pun berangkat ke Padepokan Mbah Slamet di Banjarnegara, lalu kembali pulang ke Lampung. Tak lama setelah itu, pada Agustus 2021, Irsad dan Suheri berangkat kembali ke tempat Mbah Slamet, kali ini mereka membawa istri masing-masing yakni Wahyu Triningsih dan Riani.

"Agustus 2021, mereka (para korban) berangkat kembali ke Padepokan Mbah Slamet dengan membawa masing-masing istrinya untuk melakukan penggandaan uang," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pada September 2021, kedua korban sempat menghubungi keluarga masing-masing dan mengatakan akan segera pulang.

"Dari keterangan pihak keluarga juga, para korban ini sempat menghubungi di bulan September 2021 bahwa mereka akan pulang ke Lampung. Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021 sementara Irsad dan Wahyu Triningsih menghubungi keluarga ditanggal 12 September 2021," ujar Kapolres.

Namun setelah itu, para korban tidak lagi menghubungi pihak keluarga dan tak lagi bisa dihubungi. Pihak keluarga mengetahui dari media mereka menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Menurut keterangan keluarga Irsad, Irsad mengaku ia mendapat tawaran pekerjaan di Jawa sebagai pengajar sulam tapis yang merupakan keahliannya. Ia pun membawa istrinya Wahyu Triningsih.

"Mereka sudah setahun lalu meninggalkan rumah, bilangnya ada yang nawarin kerjaan," katanya kakak kandung Irsad, Helmi, kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).

Polres Pesawaran juga akan melakukan pemeriksaan terhadap Kijo yang menjadi perantara memperkenalkan Mbah Slamet kepada para korban.

"Kami akan lakukan pemeriksaan terhadap Kijo untuk mengetahui apakah ada keterlibatan dirinya atas peristiwa pembunuhan ini," tandas Pratomo.

Simak Video 'Bertambah! Warga Lampung Korban Pembunuhan Mbah Slamet Jadi 4 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



(nkm/nkm)


Hide Ads