Ngerinya Dukun di Jateng Bunuh 12 Orang, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Regional

Ngerinya Dukun di Jateng Bunuh 12 Orang, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Tim detikJabar - detikSumut
Kamis, 06 Apr 2023 10:18 WIB
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/nym.
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). (Foto: Antara Foto/Idhad Zakaria)
Banjarnegara -

Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang dari Banjarnegara diduga telah membunuh dan mengubur 12 orang korbannya. 4 dari 12 korban tersebut berasal dari Provinsi Lampung.

Tak hanya membunuh dan mengubur korban-korbannya, salah satu korban atas nama Paryanto (53) warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi, juga disebut dikubur hidup-hidup oleh Slamet.

Hal itu disampaikan kuasa hukum keluarga korban, Heri Purnama Tanjung. Menurutnya, berdasarkan hasil autopsi oleh tim forensik, korban masih hidup saat pada saat dikubur hingga akhirnya tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, korban Paryanto diduga awalnya diberi minuman dengan campuran obat tidur. Usai menenggak minuman itu, Paryanto pun tak sadarkan diri dan dalam kondisi lemas, namun belum meninggal dunia.

"Jadi pada saat korban melakukan ritual dan sudah meminum racun tersebut, pelaku mempersiapkan kuburan dengan menggali lubang sambil menunggu reaksi racun dalam tubuh korban bereaksi. Setelah lemas tidak berdaya tapi masih dalam hidup, korban dimasukkan ke lubang yang sudah dipersiapkan tersebut," kata Heri, seperti dilansir detikJabar, Kamis (6/4/2023).

ADVERTISEMENT

Keterangan tersebut didapat pengacara dari petugas medis yang melakukan autopsi. Terungkap pula, korban masih sempat bertahan beberapa waktu sebelum akhirnya meninggal dunia di dalam kubur.

Dari 12 korban yang sudah diangkat dari lubang kubur yang dibuat Slamet, hanya jasad Paryanto yang masih utuh, lantaran jasad tersebut baru dikubur selama 2 minggu.

"Korban yang lain ada yang masih utuh setengah dan ada juga sudah jadi tengkorak. Saya pikir pelaku ini sangat sadis dalam melakukan pembunuhan ini," ujarnya.

Selain Paryanto, ada pula 4 korban lainnya yang teridentifikasi merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Keduanya merupakan pasangan suami istri.

Hal itu disampaikan Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo, Rabu (5/4/2023), kedua pasutri tersebut yakni Suheri-Riani dan Irsad-Wahyu Triningsih.

"Saya sampaikan ada dua pasutri (pasangan suami istri) asal Kabupaten Pesawaran yang menjadi korban kejahatan Mbah Slamet,"




(nkm/nkm)


Hide Ads